💕BAB XXXVIII(SELESAI)💕

3.7K 207 1.6K
                                    

Hai gaes ,maaf aku telat upnya, hehe. Aku ketiduran bangun jam satu karena inget kalian nungguin ini😊😊😊😊. Ini ending dari cerita Genta Zaza, maaf akalu ini diluar ekspestasi kalian, dan semoga kalian suka.

Next part, bakalan ada spesial part pastinya🤣🤣🤣🤣.

Siap tantangan? 1000 komentar, gue up spesial part😎😎😎😎.

“💕Perjuangan bukan tentang hasilnya, tapi tentang berapa lama dan seberapa kuat kita untuk bertahan💕.”


Gue berdiri di depan papan pengumuman perolehan nilai UNBK. Jari gue menelusuri nama di papan. Tangan gue gemetar, badan gue masih lememas. Gue mencoba menahan air mata ini. Ya, ini sudah kesepakatan. Gue gagal dan gue harus menjauh dari kehidupan Genta. Selamanya.

Jari gue terhenti pada nama yang berada diurutan ke-lima puluh. Urutan paling bawah di satu kertas pengumuman dengan Genta. Gue lihat Galen berada diurutan ke-dua, diurutan ke-empat ada Dino. Gita dan Meta diurutan ke-dua belas dan tiga belas, sedangkan Rere ada di urutan ke-lima belas.

Gue lihat nilai gue.

Bahasa Indonesia : 80

Bahasa Inggris : 70

Matematika : 72

Ekonomi : 65

Gue menarik nafas, mencoba menahan tangis gue. Gue emang bodoh. Sekalinya bodoh akan tetap bodoh. Dan gue semakin yakin, kalau sebenernya gue emang gak cocok sama Genta. Gue lihat nilai Genta yang sempurna semuanya.

“Woy, anjir lo kok bisa masuk lima puluh besar sih?” tanya Kesya yang ada disamping gue. Gue lihat dia di urutan ke-delapan puluh.

Gue diem gak menanggapi.

“Ah, gue yakin lo nyontek ya, Za? Lo kan demen nyontek,” ejek Mita sambil tertawa.

Gue masih diem.

“Gila MTK lo gede banget nilainya, gue aja dapet empat puluh. Lo dapet kunci jawaban ya? Ngaku gak?” selidik Hardi.

Gue menghela nafas. “Ini hasil gue ngerjain sendiri!” gue jawab agak jutek. Semua memandang gue aneh.

“Eh santai dong Za, gue bercanda kali,” sahut Hardi.

“Iya Za, kita tau kok lo ngerjain sendiri. Lo hebat Za,” ucap Kesya yang diangguki Mita.

Hebat? Gue bahkan gak bisa ngalahin Genta. Bahu gue mulai bergetar. Gue gak bisa nahan air mata lagi. Gue nangis.

“Gue kok bego banget sih jadi orang,” keluh gue. Mita, Kesya sama Hardi menatap gue bingung.

“Kalau lo bego, gue apa dong?” tanya Hardi yang gue lihat ada diurutan dua ratus tiga puluh.

“Gue gak bisa ngalahin Genta,” ucap gue terisak.

Hening.

Gue lihat mereka diem menatap gue.

“Bwahahaha,” tawa mereka pecah. Emang gue baru aja ngelawak ya?

“Za, nah kalau ini lo bener-bener bego. Lo mau ngalahin Genta? Hellaw, lo tau kan Genta itu siapa?” Kesya bertanya masih dengan tawa.

“Calon pacar gue,”

Mereka kembali ketawa. Mita jitak kepala gue.

“Nah kalau ini gue percaya kalau lo bego. Genta itu pinter, bukan pinter lagi sih tapi dia itu jenius, Za. Kalau lo bisa ngalahin Genta, lo tau gak lo lagi dimana?”

“Dimana?”

“Alam mimpi!” sahut Hardi. Kesya sama Mita kembali tertawa. Gue cemberut.

Gue masih nangis. “Jahat kalian!”

[SS1] _ HEY BOY, LOVE ME! - COMPLETEDWhere stories live. Discover now