01. Awal

13.8K 465 10
                                    

Braaaakk

Suara pintu dibuka dengan kasar oleh seorang Kim MinSeok. Ya, dia tersulut amarah karena tiba-tiba sang istri mengirimkan surat perceraian kepadanya.

"Apa maksud semua ini Yeri-ah?" Ucap Minseok yang menahan amarahnya ketika melihat putra semata wayangnya yang terkejut.

"Seokjin-ah masuklah dulu ke kamarmu ne.." Ucap Yeri yang tak lain adalah Eomma Seokjin.

Seokjin pun hanya mengangguk pasrah dan berjalan meninggalkan Eomma dan Appanya.

"Jelaskan padaku apa maksud ini Yeri-ah" ucap Minseok tegas.

"Aku ingin kita berpisah Minseok-ah.. aku tak sanggup jika terus hidup dengan pengangguran seperti dirimu!" Ketus Yeri.

"Mwo?? Kenapa begini Yeri-ah.. bukankah kita sudah berjanji untuk melewatinya bersama"

"Aku tidak ingin terus menerus seoerti ini.. Aku ingin berkarir sendiri. Dan ingat, Seokjin akan aku bawa bersamaku. Aku tidak mau Ia dididik oleh orang seperti dirimu" Ucap Yeri.

"Tapi Yeri-ah..." Belum sempat melanjutkan ucapannya, Yeri langsung berlalu dari hadapan Minseok.
.
.
Walaupun Seokjin sudah masuk ke kamarnya, tapi tetap saja suara pertengkaran itu masih bisa terdengar. Eomma.. Appaaa.. kenapa kalian seperti ini.. batin Seokjin.

Meski Ia masih berusia 12 tahun, tapi Seokjin tidak terlalu bodoh untuk mengetahui kebenarannya. Kebenaran bahwa keluarga kecil ini akan segera berakhir.

Ya.. Setelah pertengkaran yang terjadi antara kedua orangtuanya,  Ia bergegas untuk keluar dari kamarnya. Dan Seokjin melihat Appa nya sedang duduk dengan tangan yang menutup seluruh wajahnya.

"Appaaa.." lirih Seokjin
Tuan Kim melihat putranya dengan mata yang berkaca-kaca dan langsung memeluk putra semata wayangnya itu.

"Jinnie-ah... Maafkan Appa" ucap Minseok sambil terisak dipelukan anaknya.

"Ani.. Appa tidak salah... Mengapa Appa meminta maaf.. Aku ingin kita tetap bersama Appaa.. jebaaal.." lirih Seokjin

"Mianhae.. ini sudah keputusan Eomma Jin-ah.. Kau harus jadi anak yang baik, dan tetap turuti apa yang Eomma perintahkan kepadamu eoh.."

Sebenarnya Minseok tidak tega untuk meninggalkan anaknya. Karena jelas saja seorang anak seperti Seokjin masih memburuhkan seorang ayah untuk menunntunnya. Tapi sekarang mustahil adanya, jalan Yeri dan Minseok sudah berbeda, dan mereka tidak memgerti bahwa yang terluka dan kecewa disini adalah Seokjin. Ya, Seokjinlah yang paling terluka disini.

---
Keesokan harinya Kim Minseok bersiap untuk meninggalkan rumah yang telah memberikan kebahagiaan untuknya. Meskipun kini Ia harus rela meninggalkan sumber kebahagiaannya, yakni keluarga kecilnya.

Sebelum Ia benar-benar keluar, Minseok meminta Yeri untukmelihat putra kesayangannya.

Tok tok tok

Minseok langsung masuk tanpa menunggu jawaban dari Seokjin. Dan benar saja Seokjin kini sedang duduk di tepi ranjangnya dengan kaki ditekuk dan wajah yang sembab.

"Jinnie-ah..." Panggil Minseok
Ia tahu jika sekarang putranya benar-benar terluka.

Dengan mata yang sembab dan wajah yang kusut, Seokjin melihat kearah Appa nya.
"Appaaaa.." air mata itu kembali tumpah di pipi Seokjin. Minseok yang melihat itupun langsung mendekap anaknya. Ia tidak tega melihat anaknya seperti ini.

"Jinnie-ah... Uljimaa..." Ucap Minseok dengan mata yang berkaca-kaca.

"Appaa.... hiks..hiks.. hajimaaa.." Seokjin benar-benar terpuruk saat ini.

"Dengarkan Appa Jin-ah.. kau harus tumbuh menjadi namja yang kuat nee.. Appa berjanji, Appa akan berusaha menyempatkan waktu untuk mengunjungimu... Uljima eoh.."
Ucap Minseok yang sedari tadi menahan air matanya.

Diluar ruangan, Yeri mendengar semuanya. Sebenarnya dia tidak ingin anaknya terluka. Tapi ini sudah menjadi keputusannya sendiri. Hati Yeri seakan tertutup oleh keinginannya untuk menjadi wanita karir.

"Mianhae Jinnie-ah... Eomma terlalu egois.." gumam Yeri pelan, lalu membiarkan ayah dan anak itu menumpahkan perasaannya.

TBC

Cerita yang awal kehapus.. dan ujungnya publish lagi..

Ngga jelas ini asli..

Cerita awal masih tentang ortu Seokjin dulu.. selesaikan permasalahan ortu seokjin baru nanti masalah seokjin bermunculan..

Udah itu aja...
Minta pendapat kalian yaaa.. 😊😊

I'm TiredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang