Chapter 1

3.9K 200 16
                                    

Naruto bangun pada pagi harinya. Hari ini, Kakashi-sensei akan melatih tim 7 secara ekstra. Naruto kemudian mandi dan sarapan.

Setelah makan, Naruto kembali ke kamarnya untuk mengambil jaket dan hitai-atenya. Namun, kepalanya mulai terasa pening. Penglihatannya mulai mengabur, perutnya terasa mual.

TES! TES!

Darah mengalir dari hidungnya. Baunya seperti ikan asin mentah. Naruto berusaha mengambil tisu yang ada di meja, tapi kakinya terasa lemah. Mati rasa.

HOEEEEEKKK !!
HOEEEEEKKK !!

Naruto memuntahkan cairan kental berwarna merah dari mulutnya. Darah. Itulah cairan merah kental berbau amis yang ia keluarkan.
"T-Tolong aku...". Itulah kata - kata terakhir Naruto sebelum  ia jatuh pingsan tak sadarkan diri.

Training Ground 7

"Aduh... Naruto kemana sih? Sudah 30 menit belum datang juga", kata Sasuke kesal.
"Hah... sepertinya Naruto ikut - ikutan seperti Kakashi-sensei", kata Sakura.

Tapi, tatapan Sasuke seperti ia merasakan adanya firasat buruk.
"Aku akan ke rumah Naruto", katanya.
"Memangnya kenapa, Sasuke-kun?", tanya Sakura.
"Aku merasakan sebuah firasat buruk. Hati nuraniku bilang aku harus ke rumah Naruto sekarang".
"Kalau begitu, aku ikut". Mereka berdua bergegas menuju ke rumah Naruto.

Rumah Naruto

"Naruto, apakah kau di dalam?". Sasuke mengetuk - etuk pintu apartemen Naruto. Ternyata, pintu rumah Naruto tidak dikunci. Mereka kemudian masuk ke dalam apartemen Naruto.
"Kenapa ada bau amis ya?". Sakura mencium bau amis seperti ikan asin mentah.

Sakura mengikuti arah asal bau amis itu. Bau amis itu berasal dari kamar Naruto.

Sakura kemudian membuka pintu kamar Naruto. Betapa terkejutnya dia! Ia menemukan Naruto pingsan bersimbah darah di kamarnya.
"Naruto!". Sakura bergegas mendekati temannya yang tak sadarkan diri itu.
"Sakura?". Sasuke masuk ke kamar Naruto.
"Cepat panggil Kakashi-sensei!".
"Hai!". Sasuke bergegas meninggalkan kamar Naruto.

Sasuke bertemu dengan senseinya di apartemen.
"... Naruto, sensei". Mata Kakashi melebar. "Dia pingsan bersimbah darah di kamarnya".

DEG!

Hati Kakashi bagaikan ditusuk oleh kunai. Dalam pikirannya, ia sudah gagal dengan senseinya, Rin, dan Obito.
"Aku janji tak akan gagal untuk kali ini, Minato-sensei", batinnya. Mereka berdua bergegas menuju apartemen Naruto.

Sesampainya di apartemen Naruto, Kakashi mendapati Sakura sedang berusaha untuk menolong temannya.
"Kita bawa dia ke rumah sakit sekarang".

Konoha Hospital

Naruto sekarang ditempatkan di ruang ICU. Tsunade kemudian menemui Tim 7.
"Naruto terserang penyakit kanker otak".

DEG!

Hati Kakashi, Sakura, dan Sasuke bagaikan ditusuk oleh kunai. Dengan penyakit yang menggerogoti tubuh Naruto, sisa hidup Naruto tidak akan lama lagi.
"Saya permisi dulu". Tsunade kemudian meninggalkan mereka. Sebenarnya, Tsunade sendiri merencanakan untuk menjadikan Naruto sebagai anaknya.

Kakashi, Sakura, dan Sasuke memasuki ruang ICU. Di sana, berbaringlah Naruto dengan banyak peralatan penyambung hidup yang menempel di tubuhnya. Di hidung dan mulutnya ada masker oksigen, di tangan kirinya ada selang infus, dan di dadanya ada perekat yang tersambung ke EKG.
"Naruto-kun, apakah kau bisa mendengarku?". Namun yang terdengar hanya suara alat bantu yang menempel pada tubuh Naruto.
"Dobe". Sasuke memegangi salah satu tangan Naruto. "Cepatlah bangun, kami tak ingin kehilangan teman lagi".

TBC...

Huweee 😭😭😭😭😭😭😭
Baper abizzzz 😭😭😭😭😭😭

Read and Comment, Please!

It's Time To Say GoodbyeDove le storie prendono vita. Scoprilo ora