Chapter 4

2.4K 120 7
                                    

Sudah satu setengah bulan lebih Naruto mengalami koma. Setiap hari, Naruto dikunjungi oleh rookie 12 dan sensei mereka.

Menurut hasil pemeriksaan laboratorium, Naruto mengalami peningkatan leukosit (sel darah putih) yang jauh melebihi normal. Harusnya, jumlah leukosit normal adalah 4.500 - 10.000 sel per mikroliter darah,  tapi pada Naruto jumlahnya 17.000 sel per mikroliter darah. Selain itu, Naruto juga mengalami penurunan jumlah trombosit (keping darah). Seharusnya, jumlah trombosit normalnya adalah 140.000 - 450.000 sel per mikroliter darah. Pada Naruto, trombositnya menurun drastis, yaitu menjadi 98.000 sel per mikroliter darah. Naruto juga mengalami anemia karena sering muntah darah dan mimisan. Jumlah eritrosit (sel darah merah) Naruto menurun drastis menjadi 2 juta sel per mikroliter darah. Padahal, jumlah eritrosit normal pada pria adalah 5 - 6 juta sel per mikroliter darah.

Tsunade menetapkan stadium kanker yang diderita Naruto dari 1B menjadi 2A. Menurut Tsunade, Naruto memiliki gejala leukemia.

Sakura dan Sasuke sedang asyik makan di ichiraku ramen.
"Saya pesan 1 mangkuk ramen seafood", kata Sakura.
"Saya pesan 1 mangkuk ramen miso", kata Sasuke.

Lalu datanglah seseorang yang tak lain adalah Iruka Umino, sensei mereka saat masih di akademi.
"Saya pesan 1 mangkuk ramen dengan char siu", katanya. Di dekatnya, ada Sasuke dan Sakura yang tak lain adalah rekan kerja Naruto di tim 7.
"Hai Sasuke, hai Sakura".
"Iruka-sensei? Bukannya jam segini kau mengajar di akademi?".
"Hari ini murid akademi ninja pulang lebih awal".

Tak lama kemudian, Teuchi mengantarkan pesanan mereka.
"Selamat makan". Mereka bertiga menyantap ramen itu.
"Hah... mimpi apaan sih semalam?", kata Iruka.
"Memangnya sensei barusan mimpi apa?", tanya Sasuke.
"Begini ceritanya...".

Flashback - Mimpi Iruka

Iruka berdiri di sebuah tempat yang adalah rumah sakit. Ia mendengar suara seperti tangisan.
"Kenapa kau pergi? Huhu...", tangis seseorang.

Iruka kemudian mendekati asal suara tersebut. Terlihat, Tsunade menangisi sesosok yang ditutupi kain putih. Dengan perlahan, Iruka mendekati ranjang itu. Karena rasa penasaran, Iruka membuka kain putih itu. Siapakah yang ada di balik kain putih tersebut?

Alangkah terkejutnya Iruka. Di balik kain putih itu adalah...

Naruto.

Naruto yang sudah berubah status menjadi mayat.  Tubuhnya sudah pucat seperti Orochimaru.

"Naruto... meninggal!?", batin Iruka. "Naruto bangun! Naruto jangan tinggalkan kami!". Iruka mengguncang - guncangkan tubuh tanpa nyawa itu.

Flashback end

"Yah, begitulah ceritanya". Iruka menyantap ramennya dengan malas. "Aku jadi khawatir dengan Naruto".
"Duh, kalau Iruka-sensei tahu keadaan Naruto yang sekarang, bisa - bisa dia mogok makan setahun nih", batin Sakura. "Itu hanya mimpi saja, sensei. Belum tentu jadi kenyataan".
"Fiuh. Hampir saja Sakura membocorkan rahasia kelas-S milik tim 7", batin Sasuke. "Tapi sampai kapan ya Kakashi-sensei merahasiakan semua ini dari Iruka-sensei?".

ICU Konoha Hospital

Tsunade memasuki ruangan tersebut. Terlihat Naruto terbaring lemah dengan banyak peralatan penyambung hidup yang menempel di tubuhnya. Naruto sudah pucat seperti Orochimaru karena kehilangan banyak darah.

Hidung dan mulutnya dipasangi masker oksigen. Dadanya dipasangi perekat yang terhubung dengan EKG. Tangannya masih terpasang infus.

Tsunade lalu menggunakan ninjutsu medisnya untuk melemahkan tumor yang ada di otak Naruto.
"Aku harap jutsu kemoterapi ini berhasil".

"Engggghhhh... dunia rasanya berputar - putar...". Naruto membuka kedua matanya.
"Syukurlah kau sudah sadar, Naruto", kata Tsunade.
"Sudah berapa lama aku tidur, kaa-chan?".
"Kurang lebih satu setengah bulan. Kaa-chan akan memindahkanmu ke ruang perawatan".

"Kau ini mengkhawatirkan kami, Naruto. Syukurlah kau sudah sadar".
"Kaa-chan biasa aja deh".
"Kau itu hampir mati, gaki".

Seorang perawat membawakan makanan ke kamar Naruto.
"Ini makanan untuk Uzumaki-san". Si perawat menempatkan makanan itu ke meja kecil di samping ranjang Naruto sebelum pergi.

"Kau harus makan, Naruto". Tsunade menempatkan meja itu di atas ranjang Naruto.
"Tidak, kaa-chan. Semua yang aku makan pasti akan keluar begitu saja bersama dengan darah".
"Kau tak boleh tidur jika kau tidak makan!". Tsunade memaksa Naruto untuk makan. Naruto terpaksa memakan makanan itu.

Timeskip: 2 minggu kemudian...

Naruto sudah boleh pulang dari rumah sakit. Kini, ia tinggal di Hokage Mansion bersama Tsunade. Ia harus terus ada di tempat tidur karena Tsunade takut Naruto jatuh pingsan bersimbah darah lagi.

Naruto sekarang berbaring bersama Tsunade.
"Sudah minum obatnya belum, Naruto?", tanya Tsunade.
"Sudah, kaa-chan".
"Sekarang Naru tidur, ya".
"Hai". Naruto lalu mencium ibunya

Kemudian mereka tertidur dengan posisi Naruto menyenderkan kepalanya di dada Tsunade dan Tsunade memeluknya dengan penuh kasih sayang.

TBC...

Yah, untuk kali ini tim 7 berhasil merahasiakan keadaan Naruto dari Iruka.
Tapi sampai kapan ya tim 7 seperti itu?

Read and Comment, Please!

It's Time To Say GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang