The Warmest Hug
Jakarta hujan.
Dan Gista benci itu.
Tanpa alasan.
Hanya membenci.
Sama seperti semua orang yang membecinya.
Mereka membeci Gista tanpa alasan.
Iya 'kan?
Ngomong-ngomong soal kejadian kemarin, Shena tentu mengomelinya habis-habisan.
Satu, karena membuat onar di tempat umum, sehingga Shena mau tak mau harus menyogok satu per satu orang yang melihat kekacauan kemarin agar tak disebarkan ke mana-mana.
Dua, melempar skrip tepat di depan Pak Banu yang notabennya adalah salah satu Sutradara terbaik dan terkenal akan seleranya yang tinggi untuk memilih Aktris atau Aktornya. Tapi, Gista dengan percaya diri berkata lagi nggak mood buat shooting dan pergi begitu saja.
HA.
Shena bisa gila lama-lama.
Atau mungkin dia memang sudah gila.
Dan sebagai hukumannya, Gista mau tak mau harus merelakan Kartu Kredit, ATM dan segala sesuatu yang berhubungan uang untuk diatur penuh oleh Shena.
Dan sampai sekarang Gista masih tak tau.
Kenapa dirinya begitu patuh kepada Manajernya sendiri sih?
"Pokoknya lo nggak boleh buat masalah lagi, ngerti?" ingat Shena ke sepuluh kalinya dalam perjalanan Gista menuju sekolah.
Iya, dia ikut menemani Gista karena takut gadis itu akan menyuruh supri pribadi mereka untuk memutar balik ke Club alih-alih ke sekolah.
"Orang yang kemarin lo siram pake kopi itu satu sekolah sama lo. Pokoknya kalo ketemu dia lo tuh harus minta maaf, harus senyum. Oke Agista?"
Gista berdecak, mengencangkan volume lagunya yang menyambung langsung ke airpods pink miliknya.
"Ih, oke nggak?" ulang Shena melepas airpods yang bertengger manis di kuping Gista.
"BAWEL!" teriaknya. "Lagian ngapain juga gue minta maaf? Orang guenya nggak salah kok?"
Shena mencibir. "Halah, basi," gumamnya. "Pokoknya nggak ada alasan, lo nggak boleh ngelakuin hal nekat kayak kemarin. Masalah Pak Banu sama orang-orang yang liat kejadian kemarin udah gue yang urus, jadi sekarang gue minta tolong sama lo buat jaga sikap supaya kerjaan gue nggak makin banyak. Ngerti Agista Erithia?"
YOU ARE READING
An Angel Love Me [END]
Fanfiction[Ft. Jung Jaehyun] Bahkan jika aku bisa mengulang waktu, aku akan tetap memilih takdir ini. Karena sejauh apapun aku pergi, kamu adalah tujuan terakhirku. "Karena kamu rumah, tempat aku berpulang." #1 Rose (27 Juni 2020) #1 Jaerose ( 17 Juli 2020) #...