AALM | 9

3.1K 585 90
                                    

Repaying You

"INI APAA?!" teriak Shena kaget yang baru saja keluar dari kamar tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"INI APAA?!" teriak Shena kaget yang baru saja keluar dari kamar tidurnya.

Dia bukannya berlebihan.

Tapi beneran sekaget itu.

Bagaimana tidak?

Kini ruang tamu Apartemen baru milik Gista—yang mereka tempati sekitar beberapa hari lalu—telah dipenuhi puluhan payung berwarna kuning dengan berbagai corak.

Sang pelaku tampak tenang, dia malah menyambut Shena dengan senyuman. "Hai Shen," sapanya. Dengan seragam yang belum terlepas, Gista duduk, tampak bingung menatap puluhan payung yang baru dibelinya. "Menurut lo payung mana yang paling bagus?"

Bukannya menjawab, Shena malah menatapi satu-satu payung di atas meja. Ada yang bercorak bunga-bunga, polkadot sampai gambar perempuan tersenyum. "Ini lo mau dekor Apartemen baru pake payung Gis?"

"Ih bukan!"

"Iya kalo bukan terus apa? Lo mau ngapain sih beli payung segini banyak? Kuning lagi warnanya, kayak nggak ada warna lain aja."

Gista meletakan jari telunjuk di bibirnya sembari menggeleng-gelengkan kepala. "Udah lo nggak perlu tau. Sekarang yang lo harus lakuin adalah bantuin gue milih payung mana yang paling bagus, buruan!" perintahnya.

Gadis dengan senyum merekah di wajahnya itu berdiri, membuka satu-satu payung yang dibelinya. "Kalo yang polkadot 'kan udah pasti tuh," gumamnya sendiri. "Kalo yang bunga-bunga gimana? Atau yang love-love?" tanyanya membuka payung dan mencobanya seraya berpose ria.

"Eh tapi terlalu feminim nggak sih?"

"Tapi cuma ini pattern yang gue dapet setelah keliling," cicitnya cemberut. Namun wajahnya kembali cerah ketika dia mengingat sesuatu.  "Kira-kira payung kuning ada gambar super heronya nyari dimana ya? Lo ada kenalan nggak?"

Shena terdiam. Gadis berambut pendek itu perlahan menerbitkan senyuman tipis. Hatinya mencelos, sudah lama sekali dia tidak melihat Gista se excited ini.

"Ih kok malan senyam-senyum nggak jelas sih lo? Nggak cocok," sungut Gista kesal. Dia mengambil payung-payung yang berserekan dan mengemasnya kembali di satu tas besar. "Tau ah! Percuma gue nanya lo, gue bawa semua aja deh payungnya," kata gadis itu membuat keputusan.

Dengan semangat, ia mengambil tas besar berisi payung dan menintingnya ke dalam kamar.

Meninggalkan Shena yang menatapnya dalam diam.

Dia senang.

Melihat Gista bahagia.

***

Suasana di depan kelas 12 IPA 1 pagi ini sangat ramai dan gaduh. Mereka terheran sekaligus ingin tahu, apa yang Gista lakukan di depan kelas itu pagi-pagi dengan tas besar di tangan kanannya.

An Angel Love Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang