5. De Javu

4.1K 576 31
                                    

Vote dan komentarnya jangan lupa yah, karena aku senang kalau banyak yang vote dan komentar dan jadi semangat nulisnya karena tahu banyak yang nunggu.

=====

Suasana di ruang makan pagi itu tidak seperti biasanya. Tidak ada celotehan Jane yang biasanya terdengar menceritakan segala aktifitas yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukannya. Suasanya begitu hening hingga membuat Jack beberapa kali menatap Jane dengan kening berkerut.

Bukan Jack tidak pernah mencoba mengurai kesunyian yang terjadi, beberapa kali ia melakukannya, tapi Jane hanya menjawab seadanya hingga membuat Jack semakin bertanya-tanya mengenai apa yang terjadi pada adik kesayangannya itu.

Keheningan itu terus berlanjut sampai akhirnya Jane berdiri tanpa menunggu bantuan pelayan, "Aku sudah selesai. Aku akan kembali ke kamar."

"Kamar? Bukankah seharusnya kau belajar Jane," tegur Jack yang semakin penasaran pada perubahan suasana hati adiknya.

"Hari ini aku ingin belajar di kamar," sahut Jane acuh, "Aku akan menunggumu di kamar Mrs. Pevensey."

"Baik My Lady."

Setelah mendengar jawaban dari Arabella, Jane berlalu meninggalkan ruang makan dengan menghentakkan kakinya. Sangat jauh dari kesan seorang Lady yang biasa di tunjukkannya.

"Apa yang terjadi padanya?" Jack beralih pada Arabella yang duduk di samping kanannya begitu pintu ruang makan kembali tertutup dan sosok Jane telah menghilang di baliknya.

Arabella menghela napas. Menimbang-nimbang apakah ia harus mengatakan yang sebenarnya atau tidak. Jack berhak tahu karena Jane adalah adiknya. Meskipun begitu, mengatakan yang sebenarnya bukanlah pilihan yang tepat. Ia tidak mungkin mengatakan pada Jack kalau Jane memintanya bercerai dengan suami khayalannya agar bisa ia mendekati Jack.

Hal itu memalukan, amat sangat memalukan jadi Arabella memilih tidak mengatakan yang sebenarnya. Jack bukan pria yang gampang untuk dijinakkan dan akan sangat merepotkan jika sudah menginginkan sesuatu. Terbukti dari apa yang terjadi pagi tadi di pondok. Arabella mengerti rasa penasaran Jack mengenai dirinyalah yang mendorong pria itu ke pondok dan ia tidak bisa membayangkan apa yang akan Jack lakukan seandainya mengetahui permintaan Jane padanya. Jadi demi keamanan dirinya sendiri lebih ia berbohong.

"Mrs. Pevensey, aku bertanya padamu."

"Ah iya, maafkan aku My Lord," Arabella tersenyum kikuk, seolah tertangkap basah tengah membicarakan pria itu dengan orang lain, "Aku akan menemui Jane terlebih dulu. Nanti siang aku akan menemui anda dan menceritakan apa yang dikatakan Jane padaku."

"Baiklah. Katakan padaku secepatnya. Aku akan ada di ruang kerjaku."

"Baik My Lord, kalau begitu aku permisi," Arabella berdiri, hendak melangkah pergi ketika ia teringat sesuatu.

"Apa ada lagi?" tanya Jack.

"Ini mengenai aku yang makan bersama kalian."

"Lalu?"

"Selama ini aku makan di ruang makan ini hanya untuk menemani Jane yang tidak ingin makan sendiri, jadi karena kau sudah kembali mungkin aku akan makan di dapur bersama yang lainnya."

Seharusnya Arabella memang makan di dapur bersama para pelayan lainnya. Tidak ada seorang Governess yang makan satu meja bersama majikannya.

"Apa Jane memintamu untuk tidak makan bersama kami lagi?"

Kening Arabella berkerut, mendengar ucapan Jack, tapi akhirnya ia menggeleng pelan.

"Kalau begitu kau tetap makan di sini sama seperti sebelum aku kembali sampai Jane sendiri yang memintamu untuk makan di dapur bersama pelayan lainnya."

Finally, I Found Someone (Sequel Love Me, Pleasee!!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang