Comethru

3.9K 482 70
                                    

Jeremy Zucker - Comethru.

Jisoo masih serius memegang pisaunya. Ia berusaha untuk menguliti dada seorang pria paruh baya yang kini matanya tengah di congkel oleh Jin.

Keringat membasahi wajah Jisoo dibalik topengnya. Begitupun dengan Jin. Wajah tampannya yang sudah basah beralih ke bola mata kiri pria ini.

Pria yang malang.

"Bagaimana bisa kakek menyuruhmu melakukan rencana itu Sooyaa?" Tanya Jin yang masih sibuk dengan kedua jarinya yang terbungkus kaos tangan karet hitam.

Dan Sooyaa mode on menoleh pada Jin sekilas.

"Entahlah Jin, sepertinya seru. Tapi kakek belum memberitahu siapa yang akan ku bantai bersama Jennie nanti." Jawab Jisoo sambil menancapkan pisaunya ke diafragma pria itu. Ditariknya melintang ke bawah hingga organ dalamnya terlihat oleh mata Sooyaa.

"Euww.. usus. Menjijikkan. Dan lihatlah Jin, hatinya memang menghitam. Penuh dengan dosa."

Jin mendongak melihat organ itu. "Euww.." Tangannya mengambil paksa hati itu dan membuangnya ke sembarang arah.

"Jangan sampai dalgom memakannya Sooyaa. Bisa bisa dia keracunan haha." Ucap Jin sambil memasukkan dua bola mata ke dalam kantong plastik.

Dalgom yang melihat majikannya bersama Jin hanya diam di sudut ruangan. Dia merasa itu bukan urusannya dan Dalgom masih suka makanan anjing asli. Bukan tulang belulang manusia penuh dosa.

* * *

Jennie sedang berada di Rosie Coffee Area sore ini. Dia sedang belajar membuat kopi sendiri. Seulgi bilang kopi bisa untuk terapi. Dan Irene sendiri menyetujui itu.

Jennie sedang melihat satu persatu biji kopi yang berada di wadah toples besar berjejer memanjang sepanjang meja kasir menuju bench Jungkook memasak.

"Jey bedanya light, medium light, medium dark sama dark apa?" Tanya Jennie tanpa mengalihkan pandangannya pada kopi-kopi ini.

Jungkook yang sedang santai bermain handphone pun menoleh. Ia menghampiri Jennie.
Jungkook menunjuk salah satu toples kopi, "Light Roast. Warnanya yang paling muda diantara level roast yang lain. Teksturnya akan lebih mirip teh dan lembut. Kopi ini di roasting dalam waktu singkat dan suhu yang rendah."

Jennie mengangguk paham. "Yang ini medium roast. Kopi ini selevel diatas light roast. Rasanya lebih intens namun tidak sekuat dark roast."

"Ini medium-dark roast. Ciri-ciri level roast ini adalah kopinya ada kemilau minyak di permukaannya. Rasanya saat diseduh nantinya ada karakter pahit dan manis manisnya."

"Manis kaya aku?" Tanya Jennie dengan wajah sok manis. Lisa yang melayani pembeli menoleh dan tersenyum melihat ekspresi Jungkook yang berpura-pura seperti ingin muntah.

"Ne in aja lah Jey, biar palli haha." Ucap Lisa ikut mengejek Jennie, dan poofff! Sebuah biji kopi mendarat dengan brutal di kepala belakang Lisa.

"Sakit sayang..." Lisa mengusap-usap kepalanya. Benar-benar sakit.

"Nah yang terakhir, dark roast." Ucap Jungkook pada toples terakhir.

"Kok gosong? Pantesan namanya dark." Jennie menunduk melihat isi toples itu.

"Dark roast diroasting dengan suhu tinggi. Biasanya kalau bang Juned mau bikin kopi latte pakai ini." Ucap Jungkook.

Jennie mendongak. Ia mengambil handphone nya dan memotret biji-biji kopi itu.

Send pict to Qaqaque Si Psychopath Crazy

Kim SistersDonde viven las historias. Descúbrelo ahora