Chapter 14☑️

6.5K 509 7
                                    

Don't forget to give a vote⭐️

Tanganku menekan digit angka password apartemenku. Setelah berhasil terbuka, aku segera masuk dan duduk di sofa. Merenggangkan semua tubuhku yang letih.

Hari ini sangat melelahkan tapi menyenangkan karena bisa menghabiskan waktu berdua dengan Jimin, untung saja besok hari sabtu. Aku bisa tidur hingga siang!

Hmm, berendam dengan air hangat mungkin menyenangkan? Ku putuskan untuk beranjak ke kamar dan menyiapkan air hangat.

Baru beberapa melangkah, suara dering ponsel membuat aku mengurung keinginan untuk segera masuk ke dalam kamar mandi. Beralih mengambil benda yang mengeluarkan bunyi, ternyata panggilan suara dari nomor yang tidak kusimpan.

Panggilan dari seorang pengantar paket. Seingatku, sama sekali bulan ini aku tidak berbelanja online. Tidak ingin membuat sang pengantar menunggu terlalu lama, aku segera turun ke lobby untuk mengambil paket yang sama sekali aku ketahui itu.

Setelah memgambilnya, mataku memerhatikan sebuah kotak hitam dengan sebuah pita besar berwarna merah pada tutupnya yang berada di tanganku.

Ku harap isinya bukan hal yang tidak-tidak. Dengan hati-hati aku mengambil kotak aneh tersebut. Ku buka kotak tersebut. Mataku sontak membesar ketika melihat isinya, sebuah gaun berwarna merah lengkap dengan sepasang high heels.

Aku angkat gaun tersebut dan melihat dengan saksama. Ini sangat cantik dan... mahal.

Siapa yang mengirim gaun dan high heels cantik ini?

Saat aku ingin mengeluarkan heels, secarik kertas terjatuh begitu saja ke atas kasurku. Tanganku pun meraih kertas itu dan mulai membaca.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Saya akan menjemputmu besok malam, tepat pukul tujuh malam. Gunakan semua yang ada dalam kotak ini, dandanlah secantik mungkin. Walaupun tanpa makeup pun, kau sudah mengagumkan. I can't wait.

See you tomorrow night, sweetheart.

Xoxo
Hwang Jimin
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Senyumku mengembang begitu saja ketika mengetahui siapa pengirim kotak ini. Betapa manisnya priaku ini. Semua tindakan yang dia lakukan selalu saja membuat diriku merasa sangat beruntung memilikinya.

Aku meletakkan kembali semua barang itu ke dalam kotak tersebut dan ku taruh di atas meja riasku. Lalu bergegas ke kamar mandi.

*

Ku pandangi tubuhku yang terbalut dengan gaun berwarna merah ini. Gaun ini sangat pas pada tubuhku, tidak kekecilan juga tidak kebesaran. Jimin memang luar biasa. Bahkan ukuran heels juga. Sepertinya Jimin memerhatikan semua ukuran yang ada pada diriku. Aku kembali merapikan tatanan rambutku dan segera ke bawah karena Jimin sudah menjemputku.

Wow.

Pukauku saat melihatnya. Dia sangat tampan dengan balutan jas rapi tersebut dan juga rambut yang memperlihatkan kening mulusnya.

Benarkah pria di depan ini milikku?

Jimin yang sedari tadi menunduk perlahan mengangkat kepalanya karena aku semakin mendekati dirinya. Mata kami bertemu.

Dia memandangku from head to toe, membuatku gugup. Setelah itu, matanya kembali menatap mataku. "You're so gorgeous," pujinya.

"Thank you, you too." Balasku. Jimin membukakan pintu mobil dan mempersilahkan diriku untuk masuk.

CONNECTED [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang