kita sudah terbilang dewasa. kita pun sama-sama tahu bahwa hidup adalah keseimbangan. ada senang, ada sedih. ada mudah, ada sulit. ada hitam, ada juga putih. tapi hati kita kadang kala masih seperti anak kecil yang selalu ingin dituruti apa maunya. kita gemar sekali menghujat kesulitan. kita mengutuk kehilangan. dan kita membenci segala bentuk penolakan.
kita marah pada Tuhan dan bertanya mengapa perpisahan itu diciptakan, mengapa patah hati itu harus ada, dan mengapa semua yang pahit harus lidah kita yang merasakan. kita berkata tak adil pada dunia yang selalu memprioritaskan mereka yang lebih beruntung. kita kesal karena merasa tak dihargai dan jengah karena yang kita miliki tak lebih baik dari mereka.
betul, kita memang sudah terbilang dewasa. tapi mengertikah kita bagaimana caranya menjadi dewasa itu?
