1/6

5.3K 542 87
                                    

Hari pertama musim panas

.

.

.

Matahari bersinar dengan teriknya dimusim panas ini. Seolah akan membakar setiap benda yang berada di bawahnya.

Suhu udara yang tinggi membuat beberapa orang memilih beediam diri dirumah bersama pendingin ruangan.

Begitupun gadis ini.

Gadis dengan perawakan ayu ini.

Dia pasti akan memilih untuk berdiam diri dirumah dengan pendingin ruang dan sepotong es krim vanila ditangannya.

Naas.

Sekarang dia harus terjebak di gedung besar yang penuh dengan decitan sepatu.

"Kenma, semangatlah!"

"Berkacalah (Name)!"

Gadis ini mendengus. Hari ini benar-benar panas. Tapi apa daya? Gadis ini yang merupakan meneger dari klub voli Nekoma High School.

Tentu saja ia harus menemani para pemain ini di kamp pelatihan.

Malas.

Satu kata yang menggambarkan keadaan sang gadis hari ini.

"(Name), kamu nggak papa?"

Yah untung saja ada pemuda ini. Setidaknya rasa malasnya sedikit terobati.

"Keiji, disini benar-benar panas. Apa lagi aku harus mengurus orang-orang bodoh itu. Astaga rasanya aku ingin meledak karena tingkah mereka."

Akaashi tersenyum geli menatap gadisnya itu. (Name) mendengus kesal menyadari hal ini.

"Mau ku belikan minuman dingin?"

Pertanyaan bodoh apa ini?

"Apaan sih? Kamu 'kan lebih capek. Sana istirahat lah! Aku baik-baik saja."

"Katanya mau meledak."

"Jangan menggodaku!"

Akaashi terkekeh. Pemuda pendiam yang satu ini benar-benar berubah sifatnya saat bersama gadis ini.

Sikap yang hanya ia tunjukan pada sang gadis.

Bahkan teman dekatnya sampai dibuat heran dengan perubahan sikap pada sang gadis.

Ya walau sikap sopan dan sikap perhatiannya tak pernah hilang kepada siapapun.

"Sana! Aku mau fokus memperhatikan perkembangan anak-anak kucing itu." Usir sang gadis.

Akaashi yang paham akan permintaan (baca : perintah) gadisnya segera pamit.

Tak seperti mengusir Bokuto atau Kuroo, mengusir Akaashi tak membutuhkan banyak tenaga.

*

*

*

"Kalian tak ingin makan?"

Sebuah suara mengagetkan semua orang didalam gym.

Seorang gadis tengah berdiri disana, menatap ke-6 pemuda itu.

"Kantin akan segera tutup." Lanjutnya sembari meninggalkan ke-6 pemuda itu.

Menyadari perkataan sang gadis ke-6 pemida itu segera mengejar sang gadis.

"(Name), kenapa memanggil kami? Seharusnya kau membawakan kami makanan." Kalimat pemuda berambut dwi warna itu.

"Kou-chan, untuk apa aku membawakanmu makanan?"

"Sebagai bentuk perhatian." Balas pemuda bersurai hitam dengan bentuk surai aneh itu.

"Tidak akan. Dan jika mau pun aku hanya akan membawakannya untuk Keiji."

"Mentang-mentang kalian pacaran." Balasnya.

"Katakan saja kau iri karena baru saja diputuskan pacarmu, Kuroo-san." Astaga Akaashi, kalimat itu benar benar menusuk tepat pada kokoro sang kapten kucing ini.

Sementara semua yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak karena perkataan setter Fukuro dani ini.

.

.

.

Hanya sebuah hal kecil

Summer holidays 🌞 Akaashi Keiji X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang