5/6

2.4K 386 40
                                    

Musim panas tinggal beberapa hari lagi. Camp musim panas sudah selesai. Dan yah (Name) hanya menghabiskan waktunya dirumah seharian.

Tak ada niatan untuk pergi keluar.

"Lebih baik tenagaku disimpan."

Setip pertanyaan "tak ingin keluar?" selalu dibalas dengan jawaban itu.

Bahkan juga pertanyaan dari Akaashi. Pemuda itu berniat mengajak gadisnya berkeliling. Setidaknya mencari peralatan sekolah baru.

Atau hanya kencan kecil mengelilingi pusat perbelanjaan di tengah kota.

Tapi gadis ini menolak dan mengatakan bahwa ia malas keluar karena udara cukup panas.

Dan berakhir seperti sekarang, (Name) tengah bersandar pada dada bidang Akaashi, dia duduk diantara kedua paha sang pemuda.

Akaashi sendiri tengah menaruh dagunya tepat diatas kepala gadisnya.

Iris keduanya tak lepas dari monitor di hadapan mereka. Ah, jangan lupakan  stick ps yang berada di genggaman keduanya.

Akaashi paham benar bagaimana gadisnya menyukai permainan seperti ini.

Sudah cukup lama mereka bermain, sampai salah satu dari mereka bosan.

"Keiji, aku bosan." (Name) menggerutu, sambil terus menatap kearah monitor. Akaashi dapat melihat jelas raut wajah gadisnya jika sedang seperti ini.

Lucu.

"Kamu mau gimana? Keluar?"

"Males ih, panas."

"Ya terus gimana? Katanya bosan."

(Name) berpikir keras sampai sepotang memori meluncur mulus di otaknya.

"Kamu pulang sekarang."

"Ha?"

Akaashi cukup terkejut dengan perkataan gadisnya itu.

Akaashi diusir? Apa gadis ini bercanda?

(Name) terkekeh mendapati wajah bingung Akaashi.

"Kamu pulang sekarang. Mandi ganti baju, dandan yang ganteng. Terus jam 7 nanti jemput aku."

Akaashi sebelah mengangkat alisnya, dia masih belum mengerti dengan tujuan utama (Name).

"Aku kan udah ganteng ngapain dandan segala?"

"Astaga, Keiji! Sejak kapan kamu narsis kayak gini?"

Akaashi terkekeh.

"Iya aku pulang, jam 7 kan nanti? Tapi mau kemana emang?"

"Itu rahasia, kamu bakal tau nanti. Eh tapi jangan jemput pakek motor."

"Oh udah mulai nggak suka aku naik motor? Mau pakek mobil terus?"

"Dih aku nhgak matre ya. Mending kamu jemput pakek sepeda. Toh tempatnya nghak jauh dari sini."

Akaahi terlekeh kembali, mendapati respon gadisnya. Pemuda satu ini benar-benar berubah 180° saat bersama (Name).

Setelahnya Akaashi segera menuruti permintaan gadisnya. Yah walau masih banyak tanda tanya dikepalanya.

***

Tepat saat jam menunjukkan pukul 7 malam, Akaashi sudah berada di ruang tamu rumah (Name).

Kedua orang tua (Name) sudah mengenal baik Akaashi dan keluarganya. Dan tentu saja saat keduanya mengetahui (Name) dan Akaashi menjadi sepasang kekasih, mereka sangat mendukung.

Tak butuh waktu lama (Name) turun.

Akaashi tampak begitu terkejut dengan apa yang ia lihat.

Rambut yang digelung dengan beberapa jepit yang bertengger mulus disana. Setelan kimono berwarna merah muda dengan pita besar yang melilit pinggangnya.

(Name) terlihat begitu menawan malam ini.

"Apa tidak pantas?"

Lamunan Akaashi buyar seketika setelah mendengar pertanyaan dang gadis. Dia menggeleng, kemudian tersenyum.

"Tidak, aku hanya masih tidak percaya itu kamu. Aku kira tadi ada seorang bidadari yang turun dari kamarmu."

Summer holidays 🌞 Akaashi Keiji X ReaderDove le storie prendono vita. Scoprilo ora