Chapter 2

1.1K 95 14
                                    

Suara dentuman musik terdengar sangat memekakan gendang telinga. Bau menyengat alkohol dan asap rokok tercium di setiap sudut ruangan. Di bawah penerangan lampu disco yang warna-warni, terlihat banyak pria berhidung belang menari dalam pengaruh alkohol, menggoyangkan tubuh mereka ke kanan dan ke kiri mengikuti alunan musik yang diputar seperti cacing kepanasan.

Renjun yang baru saja masuk dari ambang pintu mencoba mengamati suasana sekitar, mencari keberadaan Donghyuck ditengah-tengah kerumunan banyak pria. Renjun terlalu fokus menengok kanan dan kiri dan tidak memperhatikan jalan didepannya. Hingga tanpa ia sengaja tubuhnya menabrak bahu seseorang yang lebih tinggi darinya.

"Hey! kalau jalan lih..," pria berumur tersebut tampak marah namun emosinya mereda setelah melihat bentuk bibir dan hidung Renjun yang tampak menawan dimatanya. "Well.. lihat! siapa lelaki mungil dibalik topeng ini?" sambungnya.

Pria tersebut mendekati Renjun, membuat lelaki mungil tersebut mundur beberapa langkah karena ketakutan. "Ayo, perlihatkan sedikit wajahmu, manis. Dari bentuk bibir dan hidungmu, dapat ku tebak kamu adalah lelaki manis," godanya. Renjun mencoba menahan nafasnya sebab tak tahan mencium aroma pekat alkohol saat pria tersebut semakin mengikis jarak antara mereka.

Tangan pria itu terangkat bermaksud membuka topengnya, tetapi seseorang dari belakang menahan aksinya yang lancang. "Maaf ... Bukannya bermaksud ikut campur tapi kami tidak bisa membuka topengnya sebelum dia tampil diatas panggung, karena ini adalah peraturan dari Sparkling Star," sigap madam Ten.

Perlahan pria tersebut menurunkan tangannya lalu menujuk ke arah Renjun. "Apa dia anakmu?"

"Ya ... Ini adalah malam pertamanya tampil diatas panggung Bar Sparkling Star," jelas madam Ten dengan memasang senyum ramah penuh kepalsuan.

"Hahaha... Jadi begitu," pria paruh baya tersebut menepuk-nepuk punggung Renjun dengan tawa yang menggelegar. "Bekerja lah dengan giat nak. Jangan nakal. Turuti saja kemauan mereka jika kamu ingin mendapat banyak uang," tutur beliau.

Renjun hanya diam dan berlalu begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun, dia tidak memiliki banyak waktu untuk berbasa-basi dengan seorang kakek-kakek.

Renjun kembali mengamati sekitar hingga titik fokusnya tertuju pada tangan seorang lelaki yang melambai kearahnya. Renjun berjalan mendekat setelah mengetahui bahwa pemilik tangan tersebut adalah Donghyuck.

"Gila! Aku hampir dicium kakek-kakek yang sudah bau tanah. Untung saja ada madam," gumamnya.

Donghyuck terkekeh kecil melihat tingkah Renjun yang belum terbiasa dengan lingkungan sekitar. "Bersyukurlah karena kakek-kakek itu tidak menyewamu bermalam dengannya," goda Donghyuck.

"Kau benar." Renjun menuangkan sisa Soju Donghyuck dalam gelas berukuran kecil lalu meneguknya dalam sekali tegukan. Matanya menyipit saat rasa aneh Soju menyapa lidahnya, namun ia bisa merasakan rasa hangat setelah minuman keras tersebut masuk dalam perutnya.
Ini adalah pengalaman pertama baginya sebab ia belum pernah merasakan minuman beralhokol sebelumnya. Jangankan meminumnya, melihatnya saja ia tidak tertarik meskipun ayahnya sering mengkonsumsinya.

Renjun tampak penasaran dengan suasana yang masih terlihat asing baginya. Dia belum pernah pergi ke bar seumur hidupnya. Bahkan mendengar namanya saja, ia tampak enggan.

Tiba-tiba Renjun memicingkan matanya. Muak dengan seseorang yang mengganggu pemandangannya. "Donghyuck, bukankah dia lelaki yang membully mu pagi tadi?" tunjuk Renjun pada lelaki cantik yang sedang bergelayut manja di lengan seorang pria bertubuh kekar. "Bersama siapa dia?"

Donghyuck pun menoleh, mengikuti arah yang Renjun tunjuk. "Oh.. Jungwoo hyung? Dia sedang bersama kekasihnya, namanya Lucas. Mereka sering menunjukkan kemesraannya di Sparkling Star. Alasannya cukup sederhana, mereka hanya ingin membuat anak-anak madam merasa iri dengan hubungan mereka."

The NightflyWhere stories live. Discover now