I'tikaf

170 7 0
                                    

#Islamic Geographic Institute


All About Islam-Recharge Your Iman


Seri: _Siyam was Syawal_



*Itikaf*



*I'tikaf* _(Itikaf, iktikaf, iqtikaf, i'tiqaf, itiqaf),_ berasal dari bahasa Arab _akafa_ yang berarti menetap, mengurung diri atau terhalangi.



Pengertiannya dalam konteks ibadah dalam Islam adalah berdiam diri di dalam masjid dalam rangka untuk mencari keridhaan Allah _Subhana wa Ta'ala_ dan ber _muhasabah_ (introspeksi) atau memutus atau menghentikan urusan dengan dunia dan konsentrasi pada akhirat full. Orang yang sedang beriktikaf disebut juga _mutakif._



Secara harfiyah, *I'tikaf adalah* tinggal di suatu tempat untuk melakukan sesuatu yang baik. Dengan demikian, I'tikaf adalah tinggal atau menetap di dalam masjid dengan niat beribadah guna mendekatkan diri kepada Allah _Subhana wa Ta'ala._



Penggunaan kata I'tikaf di dalam Al-Qur'an terdapat pada firman Allah _Subhana wa Ta'ala;_



_"Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf di dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat ayat-Nya kepada manusia supaya mereka bertaqwa."_ *(QS 2: 187).*



Di dalam Islam, seseorang bisa beri'tikaf di masjid kapan saja, namun dalam konteks bulan Ramadhan, maka dalam kehidupan Rasulullah _Shalallahu Alaihi wa Sallam._ I'tikaf itu dilakukan selama sepuluh hari terakhir.



Di antara rangkaian ibadah dalam bulan suci Ramadhan yang sangat dipelihara sekaligus diperintahkan (dianjurkan) oleh Rasulullah _Shalallahu Alaihi Wa Sallam_ adalah I'tikaf.



I'tikaf merupakan sarana muhasabah dan kontemplasi yang efektif bagi muslim dalam memelihara dan meningkatkan keislamannya, khususnya dalam era globalisasi, materialisasi dan informasi kontemporer.



*Hukum I'tikaf*


Para ulama telah berijma' bahwa I'tikaf khususnya 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan merupakan suatu ibadah yang disyariatkan dan disunnahkan.



Rasulullah _Shalallahu Alaihi Wa Sallam_ sendiri senantiasa beri'tikaf pada bulan Ramadhan selama 10 hari.



Aisyah, Ibnu Umar dan Anas _Radlhiallahu 'Anhum_ meriwayatkan :



_"Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam selalu beri'tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan"_ *(HR. Bukhari dan Muslim)*



Hal ini dilakukan oleh beliau hingga wafat, *bahkan* pada tahun wafatnya beliau beri'tikaf selama 20 hari. Demikian pula halnya dengan para sahabat dan istri Rasulullah _Shalallahu Alaihi wa Sallam_ senantiasa melaksanakan ibadah yang amat agung ini.



Imam Ahmad berkata : _"Sepengetahuan saya tidak ada seorang pun dari ulama yang mengatakan bahwa I'tikaf itu bukan sunnah"._

_Insya Allah_ nanti dilanjutkan, sedikit sedikit asal faham full.



والله أعلمُ بالـصـواب

Assosiasi Assatidz Indonesia-IGI Team

_*Indahnya Islam jika diterapkan Total*_

Disusun: IGI Team


Semoga Allah Azza Wa Jalla Merahmati Penulisnya.



Hanya Allah yang berhak dipuji...!!!

Fiqih Islam IOnde histórias criam vida. Descubra agora