Kemuliaan dan Puasa Bulan Muharram

41 6 0
                                    

#Islamic Geographic Institute
All About Islam-Recharge Your Iman
Seri: Hijrah Dan Muharam

*Kemuliaan Dan Puasa Bulan Muharram*

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وَبَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَآلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ

Kita sudah memasuki bulan Muharam, tahun Hijriah bertambah menjadi 1442 H, Allah ﷻ telah memberikan kita kesempatan untuk hidup meraih rahmatNya sebagai bekal untuk kehidupan akhirat.

Bulan Muharram sebagai awal bulan pembuka Tahun Hijriah memiliki keistimewaan tersendiri diantara bulan Hijriah lainnya.

*Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram atau bulan yang dimuliakan Allah dimana empat bulan tersebut adalah, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.*

Allah ﷻ berfirman yang artinya:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

_”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”_ *(QS. Taubah 36)*

Kata *Muharram*  artinya *‘dilarang’.*  Pada bulan ini dilarang untuk melakukan hal-hal seperti peperangan dan bentuk persengketaan lainnya.

Bulan Muharram memiliki banyak keutamaan, sehingga bulan ini disebut bulan Allah _(syahrullah)._

Pada bulan ini tepatnya pada tanggal 10 Muharram Allah ﷻ menyelamatkan Nabi Musa عليه ٱلسلام dan Bani Israil dari kejaran Firaun _laknatullah alaihi_. Mereka memuliakannya dengan berpuasa. *Kemudian Rasulullah ﷺ menetapkan puasa pada tanggal 10 Muharram sebagai rasa syukur atas pertolongan Allah ﷻ .*

Ketika Rasulullah ﷺ telah berhijrah dan tiba di Madinah, beliau mendapati Yahudi Madinah ternyata juga bershaum pada hari tersebut. Maka beliau bertanya kepada mereka.

Hal ini sebagaimana dikisahkan oleh shahabat *‘Abdullah bin ‘Abbas رضي الله عنهما* :

Bahwa Nabi ﷺ ketika tiba di Madinah, beliau mendapat Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura.

Maka beliau bertanya (kepada mereka) : _“Hari apakah ini yang kalian bershaum padanya?”_

Maka mereka menjawab : _“Ini merupakan hari yang agung, yaitu pada hari tersebut Allah menyelamatkan Musa beserta kaumnya dan menenggelamkan Fir’aun bersama kaumnya. Maka Musa bershaum pada hari tersebut dalam rangka bersyukur (kepada Allah). Maka kami pun bershaum pada hari tersebut”_

Maka Rasulullah ﷺ bersabda : _“Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian.”_

_Maka Rasulullah ﷺ bershaum pada hari tersebut dan memerintahkan (para shahabat) untuk bershaum pada hari tersebut.”_ *(HR. Al-Bukhari 2004, 3397, 3943, 4680, 4737. Muslim 1130)*

Dari *Abu Hurairah رضي الله عنه* berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, 

_“Sebaik-baiknya puasa setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Dan sebaik-baiknya ibadah setelah ibadah wajib adalah shalat malam.”_  *(HR Muslim).*

Rasulullah ﷺ pernah ditanya tentang shaum pada hari Asyura', maka beliau menjawab :

_“(Shaum tersebut) menghapuskan dosa-dosa setahun yang telah lewat.”_ *(HR. Muslim 1162).*

Walaupun ada kesamaan dalam ibadah, khususnya berpuasa, tetapi Rasulullah _ ﷺ memerintahkan pada umatnya agar berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Yahudi, apalagi oleh orang-orang musyrik (tidak tasyabuh).

Oleh karena itu beberapa hadits menyarankan agar puasa hari ‘Asyura (10 Muharram) diikuti oleh puasa satu hari sebelum atau sesudah puasa hari ‘Asyura.

*Sehingga dapat disimpulkan bahwa “Shaum ‘Asyura' memiliki empat tingkatan :*

*Tingkat Pertama : bershaum pada tanggal 9, 10, dan 11.* 
Ini merupakan tingkatan tertinggi. Berdasarkan *hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Al-Musnad*

_”Bershaumlah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya. Selisihilah kaum Yahudi.” Dan karena seorang jika ia bershaum (pada) 3 hari (tersebut), maka ia sekaligus memperoleh keutamaan shaum 3 hari setiap bulan”._

*Tingkat Kedua : bershaum pada tanggal 9 dan 10.* 
Berdasarkan sabda Nabi ﷺ:

_“Kalau Aku hidup sampai tahun depan, niscaya aku bershaum pada hari ke-9.”_

Ini Beliau ucapkan ketika disampaikan kepada Beliau ﷺ bahwa kaum Yahudi juga bershaum pada hari ke-10, dan Beliau suka untuk berbeda dengan kaum Yahudi, bahkan dengan semua orang kafir.

*Tingkat Ketiga : bershaum pada tanggal 10 dan 11.*

*Tingkat Keempat : bershaum pada tanggal 10 saja.* 
Di antara ‘ulama ada yang berpendapat hukumnya mubah, namun ada juga yang berpendapat hukumnya makruh.
Namun pendapat yang paling kuat adalah Makruh berpuasa pada tanggal 10 saja.

*Jadi yang paling rojih (kuat) adalah shaum pada tingkatan 1, 2, dan 3 diatas.*
Sebagai Ummat Nabi Muhammad ﷺ kita harus mensyiarkan sunah Beliau ﷺ dan melaksanakan seluruh Syariah Islam serta sunah Beliau sekuat tenaga, untuk itu mari bersiap menyambut keutamaannya dengan berniat untuk melaksanakannya di tanggal 9, 10 dan 11 Muharram.

Selain itu dibulan ini disunahkan pula bermuhasabah diri, intropeksi diri serta banyak berdoa bagi Kaum Muslimin diseluruh dunia.

والله أعلمُ بالـصـواب
Asosiasi Asatidz Indonesia-IGI
_dari kajian IGI 1441H_

_*Indahnya Islam jika diterapkan Total*_
*Silahkan sebarkan dan jadikan amal soleh!*

Disusun: IGI Team
Semoga Allah Azza Wa Jalla Merahmati Penulisnya.

*Alhamdulillah… hanya Allah yang berhak dipuji.*

Fiqih Islam IWo Geschichten leben. Entdecke jetzt