16. Terlalu Banyak Sayang

401 37 7
                                    

Tap here to start reading

***

Kak Alif : Ada yang mau kenal sama kamu
6:24 AM
Read

Kila membaca pesan yang baru saja diterimanya itu berulang-ulang. Namun, ia tetap gagal paham. Meski begitu, Kila tetap memberinya balasan.

Kila : Ini salah kirim, ya?
6:27 AM

Bukan apa-apa. Kila ingat betul jika Alif belum menyimpan nomornya. Memang hanya sebatas dugaan, tapi Kila yakin hal itu benar.

Kak Alif : Nggak.

Kak Alif : Kamu Kila. Aku tau itu:)
6:28 AM

Kila berniat mengetik balasan ketika tubuhnya tiba-tiba tertarik ke belakang. Dengan cepat Kila berbalik. Kepalanya refleks tertunduk setelah mendapati sosok jangkung di depannya.

"Kebiasaan."

Mata Kila melirik lengan yang masih terulur hingga belakang badannya. Ia menggeliatkan bahu, tanda risih. Seakan paham, Lingga segera menjauhkan diri dari Kila. Mereka sama-sama mundur dua langkah. Hingga jarak antara keduanya terlampau jauh untuk bisa bicara langsung.

"Jangan main ponsel sambil jalan." Lingga lebih dulu bersuara.

Kila mengangkat kepala. Ucapan Lingga terdengar tidak lebih dari sekadar gumaman. "Apa?" tanyanya.


Lingga maju selangkah. Kemudian mengatakan sesuatu dengan suara yang lebih keras.

"Kamu cantik."

Kila mengerling malas. Beruntung sekolah masih sepi, terutama di sekitar mereka. Jadi, Kila tidak perlu repot untuk menahan malu.

"Takdir," jawab Kila.

"Kok pipi kamu nggak merah, ya?"

Sebab, Kila bukan 'mereka' yang kalau dibilang cantik wajahnya akan bersemu malu. Justru Kila merasa 'dibohongi' jika seseorang menyebutnya cantik.

Kila melirik ponsel di genggamannya yang baru saja bergetar. Nama kontak pengirim pesan WhatsApp di sana berhasil menarik atensi Kila dibanding pertanyaan konyol Lingga.

"Psikolog ganteng?"

Psikolog Ganteng : Kilaaa, sepatu mahal gue nginjak tai ayam.

Kila men-scroll layar untuk melihat pesan sebelumnya. Seketika ia menggeram tertahan. Songong kali Demon mengubah nama kontaknya di ponsel Kila sesuka hati. Kila bahkan tidak tahu kapan ia menggantinya.

Kila : Alhamdulillah. Aku ikut senang.

Psikolog Ganteng : Ha! Nyesel gue nggak ketekin lo sebelum balik ke Padang!!!

Perihal Demon, cowok itu memang sudah kembali ke Padang setelah pulang dari Metropolitan Mall tempo hari, tepatnya setelah mendapat telepon dari Nenek yang mengancam akan membakar ayam-ayam kesayangan Demon jika ia tidak segera pulang.

Masa, sih? (Revisi) Where stories live. Discover now