11.Afif

21 1 0
                                    

Sasya terbangun saat merasakan usapan dikepalanya. Dia mencengkram tangan itu membuat empunya meringis

"Lepasin kak" laki-laki itu menarik kasar tangannya lalu mengusapnya

"Afif? Ngapain lo dikamar gue"sasya mendudukkan dirinya dan memegangi kepala nya saat merasakan pusing. Dia kembali menatap laki-laki dengan seragam smp yang masih melekat itu dengan heran

"Kamar lo?coba buka dulu mata lo lebar-lebar kak"afif bersidekap menghadap sasya

Sasya mengedarkan pandangannya, kamar bernuansa alam ini bukan kamarnya, jelas sekali ini kamar sepupunya afif,memang siapa lagi yang menyukai warna hijau dan alam melebihi dia. Keluarga bramantyo memang menyiapkan satu kamar untuk setiap anggota keluarganya meski mereka tidak tinggal dirumah itu, katanya itu menandakan kalau mereka bisa pulang kapanpun mereka mau. Sasya mencoba mengingat hal terakhir yang dilakukannya tadi, sasya menepuk dahinya saat ingat kalau dia latihan boxing sampai kehabisan tenaga. Padahal sasya belum makan dari pagi tapi dia memaksakan dirinya karna emosinya hampir tak terkontrol jadi dia meluapkannya dengan meninju samsak sepuasnya

"udah inget?lo tuh ya kak,suka banget bikin orang panik" Afif mencubit pipi sasya gemas,lalu tiba-tiba memeluk gadis itu saat melihat sasya yang biasanya selalu balas memukulnya saat dia menjahilinya kini bahkan tak punya cukup tenaga untuk tersenyum

Afif mengusap kepala sasya lalu melepas pelukannya untuk mengambil air putih dan meminumkannya ke sasya

"Sekarang makan ya kak" afif meletakkan gelas lalu mengambil semangkuk bubur

"Nggak mau "sasya menutup mulutnya lalu membuang muka

"Untung si gondrong tadi nganterin makanan kesukaan lo" afif mengeluarkan beberapa kotak makanan lalu membuka salah satunya

Mata sasya berbinar saat tau kalau itu seafood,dia memang sangat menggilai segala olahan laut. Teringat satu hal sasya menatap heran afif yang balik menatap sasya dengan sebelah alis terangkat

"Si gondrong? Dia juga disini? " tanya sasya

"Nggak"

"Entar kalau udah sembuh tanya lagi" perintah afif saat sasya akan bertanya lagi padahal sudah sangat pucat

Sasya mengangguk paham lalu makan makanan yang disuapi afif dengan tenang. Dia terlalu pusing untuk sekedar memikirkan sigondrong sekarang

~~~SKIP~~~

Afif dengan baju santai berjalan hendak keruang keluarga,tapi dia menghentikan langkahnya saat melihat neneknya naik kelantai tiga dengan langkah tergesa. Dilantai tiga hanya ada ruangan milik sasya jadi sudah dipastikan kalau neneknya itu akan menemui sasya. Afif menepuk jidatnya sendiri saat ingat kalau sasya masih tertidur dikamarnya

"Oma! "seru afif sambil menyusul neneknya lalu menyalaminya

"Kamu kapan datang? " ujar anggrid

"Sore tadi oma"

"Udah ketemu sama kakek?"

"Udah tadi,tapi oma nggak ada"

"Oh itu oma pergi beli bahan buat masakin seafood kesukaan sasya. Ah iya sampai lupa,oma mau bangunin sasya buat makan malam. Kamu juga belum makan kan,duluan aja keruang makan" anggrid hendak melangkah pergi tapi afif menahan bahunya

"Biar afif aja oma, oma kebawah dulu aja. Udah lama juga nggak ketemu kak sya"afif mendorong pelan bahu neneknya agar pergi lebih dulu

"Yaudah tapi jangan lama-lama ya, nanti makanannya dingin" anggrid tersenyum lalu pergi meninggalkan cucunya itu

ComplicatedWhere stories live. Discover now