Who are you?

367 59 10
                                    

Suhu ruangan berubah menjadi panas dengan tiba-tiba, hati Rio sudah tidak menentu sejak tadi berhadapan dengan sekretaris barunya.

Sekretaris baru yang ternyata adalah wanita yang dipeluknya kemarin, wanita yang mirip Laras.

Suasana menjadi canggung sekali, pasalnya Rio masih malu karena kemarin tiba-tiba memeluk wanita ini, ditambah wajahnya yang lebam karena dipukuli orang.

"Nama kamu Lisa?" Wanita yang ternyata bernama Lisa itu mengangguk.

Rio kembali melihat, dokumen-dokumen Lisa. Sedangkan Lisa, tubuhnya agak gemetar ketika melihat foto perempuan di meja Rio.

"Jadi ini istrinya? Astaga, dia benar-benar mirip dengan ku hanya saja dia lebih cantik! Gaya rambut kami juga berbeda, jadi itu sebabnya dia memelukku kemarin?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jadi ini istrinya? Astaga, dia benar-benar mirip dengan ku hanya saja dia lebih cantik! Gaya rambut kami juga berbeda, jadi itu sebabnya dia memelukku kemarin?"

"Kamu pernah berkerja sebagai sekretaris juga sebelumya?"

"Be-benar Pak."

Rio mengernyitkan dahi, perusahaan Lisa yang lama tidak asing di kepalanya, mungkin perusahaan itu salah satu saingan dari perusahaanya.

"Ada apa dengan tempat kerja mu yang lama?"

"Ti-tidak ada apa-apa, saya hanya merasa kurang nyaman." Rio mengangguk-angguk.

"Baiklah, kamu bisa bekerja besok." Senyum Lisa mengembang, rasa canggungnya perlahan juga menghilang.

"Terimakasih Pak, hari ini saya akan memindahkan barang-barang saya dari kantor lama saya." Rio kembali mengangguk.

"Kalau boleh tau, dimana ruangan saya Pak?"

"Tidak jauh dari sini, hanya bersebelahan, lebih jelasnya kamu bisa tanya Thalita." Kata Rio, dingin dan cuek.

"Apakah raut wajahnya selalu seperti itu? Kaku, tidak ada ramah-ramah nya sama sekali." Batin Lisa kesal.

"Baik, terimakasih Pak." Lisa beranjak berdiri dan mulai melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangan Rio tapi langkahnya tiba-tiba terhenti karena ucapan Rio.

"Maafkan saya atas kejadian kemarin!" Wajah Lisa merona merah, tubuhnya berputar menghadap bos barunya.

"Ti-tidak apa-apa." Ucapnya gugup.

"Kamu boleh pergi." Lisa mengangguk dan bergegas pergi.

•••

Hari ini Lisa sudah mulai berkerja, dia sangat senang dan nyaman dengan kantor barunya.

"Disini nyaman sekali, berbeda dengan kantor lama ku." Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar.

"Thalita?"

She's not You (Similar but Different)Where stories live. Discover now