Izinkan Aku

278 47 14
                                    

Lisa memandang nanar tugas kantornya, yang menumpuk, ia mulai membukanya satu persatu dan mengerjakannya, fokusnya terganggu ketika telpon berbunyi.

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Ini Thalita Lisa, apa pekerjaan mu banyak?"

"Iya, ada apa memangnya?"

"Kita akan diskusi bertiga, aku, kamu dan juga pak Rio, beliau sudah menunggu di ruangannya!"

"Oh iyaa, aku ke sana." Lisa menghela nafas lelah.

"Aku rasanya tidak siap bertemu calon pacar! Astaga jantungku!" Ucapnya merasakan jantungnya berdetak semakin kencang.

•••

Selama di ruangan Rio tadi, dirinya merasa diabaikan, sungguh, Lisa jadi kesal sendiri.
Rio terlihat cuek dan tidak mau melihat nya, hanya melirik sekilas ketika dirinya bicara.

"Apa-apaan itu tadi? Dasar, katanya calon pacar tapi tidak ada manis-manis nya!"

"Dasar manusia tidak peka!" Lisa menggebrak meja kesal.

"Siapa manusia tidak peka?" Lisa menoleh ke arah pintu dan betapa terkejutnya Lisa ketika melihat Rio berdiri disana.

"Pak Rio kenapa tidak mengetuk pintu?"

Rio menutup pintu dan mendekat ke arah Lisa. "Siapa manusia tidak peka, yang tidak ada manis-manis nya itu?" Kaki Lisa melemah, mana mungkinkan ia menjawab. Kamu Rio kamu!

Tangan Rio menggandeng tangan Lisa. "Pak Rio mau apa?"

"Ayo makan siang berdua, supaya ada manis-manis nya!" Lisa membeku.

"Pak Rio,"

"Panggil aku Rio!" Lisa terhipnotis dan terus mengikuti apa yang dikatakan calon pacarnya tersebut.

"Ri-o." Senyum Rio terbit.

"Iya sayang?" Deg darah Lisa berdesir mendengar suara bariton Rio yang mengalun lembut.

"A-aku bawa bekal makanan." Kata Lisa gugup.

"Kalau begitu aku mau makan disini."

Demi apapun tangan Lisa gemetar, bahkan mengambil bekal di tasnya saja Lisa harus lama karena salah tingkah.

Sebenarnya Rio menyadari kekesalan Lisa saat dirinya mengabaikannya tadi, Rio melihat Lisa terus mendengus kesal, hal itu sunggu membuat Rio gemas sekaligus semakin gencar untuk mengerjainya.

Lisa menyingkirkan beberapa barang di atas mejanya dan mulai membuka kotak bekalnya.

"Masak apa?" Tanya Rio.

Lisa tersenyum. "Sambal goreng hati dan ayam goreng."

"Suapi aku!" Lisa tersenyum manis sambil mengangguk dan mulai menyuapi Rio.

"Masakan mu enak." Lisa sumringah, senang sekali calon pacarnya memuji makanannya.

"Terimakasih."

Lisa asik menyuapi Rio sampai tidak sesuap pun masuk ke dalam mulutnya, hingga Rio mengambil alih sendok dan menyuapinya.

"Kamu juga harus makan!" Lisa menerima suapannya, hatinya sudah sangat tidak karuan.

She's not You (Similar but Different)Where stories live. Discover now