Lima

151 9 4
                                    


________________________________________________


🍁🍁🍁

Setelah kepergian Ica, Ara memilih duduk di kursi taman untuk menunggu Revan papanya menjemput.

"Hai Ra" sapa seseorang mengagetkan Ara.

"Astagfirullah, eh.... Rafa?" kagetnya.

"Iya Ra, nunggu siapa?"

"Lagi nunggu papa nih".

"Ohh, btw lo sekarang pake hijab?" tanya Rafa. Setaunya dulu ketika SMP Ara tidak pernah menggunakan kerudung.

"Hehe, Alhamdulillah iya Fa".

"Lo tambah cantik Ra".

"Ga usah muji, tapi makasih ya".

"Iya, bokap lo masih lama?, bareng gue aja yuk".

"Eh, makasih ga usah Fa, papa udah jalan ke sini kok".

"Ohh, oke"

"Lo beda sekarang Ra". Ucapnya kembali.

"Eh? hehe, iya".

"Gue duluan ya Ra"

"Iya".

Setelah kepergian Rafa sebuah mobil berwarna hitam berparkir di depan Ara.

"Assalamualaikum priscess, ayo pulang" ajak orang yang berada di dalam mobil.

"Waalaikumussalam pa". Ara memasuki mobil milik Revan.

"Kok papa lama?" Tanya Ara.

"Tadi ada rapat mendadak jadi papa selesaikan dulu baru bisa jemput kamu".

"Ohh". Ara hanya mengangguk angguk kan kepalanya....

Mobil milik Revan pun melaju meninggalkan area kampus..

         
                          🍁🍁🍁

Setelah melaksanakan sholat isya berjamaah bersama Ayu dan Maira. Ica kembali ke kamar untuk menyelesaikan tugasnya.

Bukannya membuat tugas Ia malah tertidur di depan meja belajarnya.

"Dek". Panggilan itu menyadarkan Ica dari tidurnya.

Ica segera bangkit dari sana dan membuka pintu kamarnya.

"Ada apa kak?". Ia bertanya kepada Maira yang berada di depan pintu.

"Kamu baru bangun? bukanya tadi pamit buat tugas ya?". Tanya Maira sambil memicingkan matanya.

"Ehehe, ketiduran kak".

"Di panggil sama Abi sama Umi ke meja makan, kamu belum makan kan?".

"Iya kak, nanti Ica turun mau cuci muka dulu".

"Okee".

Maira kembali menuju ruang makan sendiri.

Cinta diatas SajadahWo Geschichten leben. Entdecke jetzt