Delapan tahun dalam kesabaran sudah saya lewati bersama Vinix. Pernikahan adalah titik terakhir yang menutup fase kehidupan lajang. Pernikahan juga merupakan titik awal dalam fase kehidupan berikutnya: berumah tangga.
Malam itu, setelah resepsi pernikahan berakhir, saya merasa sangat lelah. Ibarat ponsel, sepertinya baterai saya tinggal 1%. Lampunya sudah kedap-kedip. Saya lelah bukan karena harus berdiri seharian, melainkan karena saya harus tetap tersenyum dan bersalam-salaman dengan banyak sekali orang yang bahkan saya pun tidak kenal itu siapa.
Saat itu, tak terpikirkan sama sekali saya sedang berduaan di kamar bersama seorang wanita yang saat ini jadi istri saya.
"Valar sayang, kok kamu bengong sih?" tanya Vin memecah kebisuan di antara kami.
"Eh?"
Saya terkesiap ketika sadar ada Vin duduk di samping saya dan menggandeng tangan saya.
"Iih, Val, kita kan udah nikah," kata Vin.
"Terus, saya harus gimana?" tanya saya pura-pura bodoh.
"Peluk," kata dia.
"Terus?" tanya saya lagi.
"Dasar jelek, pura-pura gak tau," bisik Vin sambil mencubit paha saya
Kemudian ...
Adegan berikutnya saya sensor ya.
***
Terbit pertama tanggal: 20 Juni 2019
Edit terakhir tanggal: 20 Juni 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Harapan dan Kenyataan [TAMAT]
Spiritual[Untuk 15 tahun ke atas] (cerita ini berdasarkan kisah nyata) Seri #2 Valar-Vinix Pernahkah kalian merasa lelah berharap? Berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun apa yang diharapkan tak kunjung nyata. Siapapun tahu, men...