Chapter 7

3.7K 246 7
                                    

Ali memasuki rumahnya yang gelap. Wajar saja waktu telah menunjukkan pukul tiga dini hari dan Ali baru tiba di rumah. Tanpa membuang waktu lagi Ali segera melangkahkan kakinya menuju kamarnya, rasanya kegiatan shooting hari ini begitu melelahkan membuat lelaki itu ingin segera mengistirahatkan tubuhnya.

Begitu masuk ke dalam kamar Ali langsung disuguhkan pemandangan indah, di mana istrinya tengah tertidur begitu nyenyak. Cantik sekali!

"I love you!" Ucap Ali saat ia sudah berada di samping istrinya kemudian mengecup kening Prilly setelah sebelumnya ia membersihkan badannya di kamar mandi.

"Sayang ini daddy, kamu jangan nakal ya di dalam sana. Daddy sayang kamu!" Ali menyingkap sedikit baju Prilly kemudian mengecup perut istrinya yang mulai membuncit itu.

Setelahnya Ali membaringkan tubuhnya dan memeluk istrinya. Tak lama setelah itu terdengar dengkuran halus dari Ali pertanda lelaki itu telah masuk ke alam mimpi.

"Engh..." Tak lama setelah Ali tidur Prilly terbangun. Wanita itu mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

"Sayang!!!" Panggil Prilly pelan seraya mengusap lembut rambut sang suami.

"Sayang!!!" Panggil Prilly lagi namun Ali tetap terjaga di alam mimpinya.

"Ali!!!" Kali ini Prilly sedikit mengguncangkan tubuh sang suami membuat lelaki itu sedikit bergerak.

"Apa sih Prill? Aku ngantuk, jangan ganggu!" Ucap Ali dengan mata yang masih terpejam.

"Ali!!! Aku mau rendang bikinan Mama Rena sekarang!!!" Ucap Prilly yang sukses membuat Ali terbangun.

"Ini udah jam berapa? Besok lagi kan bisa?" Ucap Ali kesal.

"Tapi aku maunya sekarang!!!" Pekik Prilly membuat Ali memejamkan matanya.

"Kamu bisa gak sih ngertiin aku sedikit aja? Aku capek Prill! Aku baru pulang jam 3 pagi!" Ucap Ali sedikit emosi.

"Aku tau kamu capek, tapi gimana? Ini kemauan baby." Ucap Prilly sembari mengelus perutnya.

"Baby lagi! Baby terus! Selalu baby yang kamu jadikan alasan atas kemanjaan kamu." Ucap Ali membuat Prilly menunduk takut.

"Bilangin sama anak kamu itu, kalo mau sesuatu itu lihat waktu. Jam segini mau makan rendang, bikin repot aja!" Ucap Ali lagi yang kali ini berhasil membuat isak tangis Prilly terdengar.

Setelah cukup lama menunduk akhirnya Prilly berani mendongakkan wajahnya, terlihat Ali yang sudah kembali ke alam mimpi tanpa ada niat untuk meminta maaf sedikit pun.

"Kamu jahat!!!" Ucap Prilly lirih.

"Lain kali kalo mau minta sesuatu sama mommy aja ya dek, jangan sama daddy. Kasian daddy, dia capek habis kerja. Mommy harap kamu mengerti ya!" Prilly mengelus perutnya dengan sayang berharap anaknya dapat mendengar semua ucapannya.

Prilly melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima pagi, dengan segera wanita itu beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi. Sepertinya dengan mandi air hangat bisa membuatnya sedikit tenang.

Tiga puluh menit berlalu, Prilly keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah lengkap. Tanpa membangunkan Ali, wanita itu bergegas ke dapur untuk membuat sarapan. Meskipun Ali telah menyakiti hatinya tapi Prilly tidak akan membiarkan lelaki itu kelaparan, walau bagaimana pun lelaki itu adalah ayah dari anak yang tengah dikandungnya.

Setelah selesai dengan semua rutinitasnya di pagi hari Prilly segera beranjak pergi dari rumah. Masih ada waktu yang cukup sebenarnya untuk Prilly bersantai di rumah sebelum aktivitas shooting nya dimulai, namun untuk saat ini wanita itu sedang tidak ingin berinteraksi dengan Ali. Jadi lebih baik ia pergi lebih awal.

MINEWhere stories live. Discover now