Chapter 20

3.4K 252 19
                                    

"Udah ramai aja, perasaan baru sebentar gue tinggal." Ucap Debo saat melihat ruang tamu rumah Prilly sudah penuh dengan teman-temannya di sinetron terdahulu.

"Ada lo juga, Debo?" Tanya Dimas yang mendapat anggukan dari Debo.

Iya, seperti yang telah dibicarakan oleh Ali bahwa teman-teman Prilly kembali datang ke rumahnya namun bedanya saat ini Ali sedang tidak berada di rumah.

"Lo dari tadi?" Tanya Dimas lagi saat Debo duduk di sampingnya.

"Iya, bahkan gue sempat tidur siang dulu di sini." Balas Debo yang membuat Dimas menatapnya tak percaya.

"Lo serius? Parah banget lo! Ini rumah orang, emang yang punya rumah enggak marah?" Tanya Dimas masih tidak percaya.

"Biasa aja, selama gue bertamu dengan tujuan baik yang punya rumah juga welcome." Balas Debo yang secara tidak langsung ditujukan pada Dimas.

"Yuuuuuhhhhhuuuuu!!! Makanan datang!!!" Teriak Ajil sambil membawa beberapa box pizza bersama Endy.

"Dari mana lo berdua?" Tanya Debo kemudian bangkit dan membantu kedua sahabatnya itu untuk menyusun box pizza di atas meja.

"Beli makanan, Kak Prilly lagi malas masak katanya." Balas Endy yang membuat Debo mengangguk paham.

"Silakan di makan semua! Nanti minumnya bisa ambil sendiri ke dapur, tapi jangan dianggap kayak rumah sendiri kan ini rumahnya Bang Ali." Ucap Ajil membuat siapa saja yang mendengarnya tertawa, kecuali Dimas tentunya.

"Rumahnya Prilly juga." Balas Dimas pelan namun telinga Endy masih dengan cukup jelas mendengarnya.

"Pastilah rumah Kak Prilly juga, kan Kak Prilly istrinya Bang Ali." Endy membalas dengan telak membuat Dimas diam tak berusaha membela diri.

"Rumah ini belum ada pembantu juga? Gimana sih Ali, bukannya cepat-cepat cari pembantu. Gak kasian apa sama Prilly?" Tante Lani yang sejak tadi diam kini mulai angkat bicara.

"Ada kok tante, cuma memang Prilly minta datangnya setiap pagi sama sore." Tiba-tiba Prilly datang dengan membawa kedua buah hatinya yang tengah tidur nyenyak di dalam stoller.

"Loh kok gitu Prill? Kenapa enggak tinggal di sini aja?" Tanya Tante Lani berusaha biasa saja setelah mendengar penuturan Prilly.

"Karena mbok nya cuma bertugas untuk bersih-bersih rumah, kalo untuk masak dan mengurus si kembar aku masih bisa sendiri." Balas Prilly yang mendapat anggukan mengerti dari Tante Lani.

"Setiap gue ke sini perasaan baby lo tidur terus deh, padahal gue sama yang lain pengen main sama mereka." Ucap Kenny Austin, salah satu lawan main Prilly juga selain Dimas.

"Ya mau gimana lagi, ini aja mereka baru tidur. Apalagi Baby Naela, baru banget tidur setelah dengar suara daddynya." Jelas Prilly seraya mengelus pipi buah hatinya secara bergantian.

"Anak daddy banget!" Ucap Baby Tsabina kemudian mengecup pipi Baby Naela dengan gemas membuat bayi itu sedikit menggeliat.

"Uuuuhhhh gemasssss!!!" Baby Tsabina memekik saat Baby Narendra membuka matanya dengan perlahan.

"Kok abang bangun? Berisik ya?" Tanya Prilly membuat Baby Narendra merengek tanda meminta untuk digendong.

"Cup... Cup... Abang jangan nangis, kasian adeknya baru aja bobo." Prilly membawa Baby Narendra ke dalam gendongannya membuat bayi laki-laki itu berhenti merengek.

"Nah, kalo yang ini anak mommy banget!" Ucap Kenny yang mendapat anggukan dari Prilly.

"Abang ini kalo dengar suara mommy langsung diam padahal sebelumnya nangis keras banget." Balas Prilly membuat Baby Narendra menatapnya karena merasa sedang dibicarakan.

MINEWhere stories live. Discover now