LACTOGROW | 97L ✅

Chapter 10: Kok Sakit?

"Bam, gue cantik gak?"

Lisa mau sombong dulu ke Bambam. Dia pamer baju barunya padahal cuma minjem itu pun punya Mina bukan punya dia.

Bambam hanya menatapnya datar, lantas membuang muka. Sontak Lisa mencebikkan bibirnya sebal.

"gue di sini Bambang!" ujar Lisa gemas menarik kepala Bambam supaya menghadap ke arahnya. Ia juga menekan kedua pipi Bambam hingga bibir Bambam monyong.

"terus gue harus bilang wow gitu?"

"sekali kali kek bikin gue terbang," kata Lisa manyun. Ia melepas tangannya dan bersedap dada.

"nyebut Lis nyebut. Jangan pernah nyentuh narkoba,"

"Bambam!!!"

Bambam mengelus pelan telinganya, "gue serius. Jangan pernah pakai obat-obatan begitu,"

Lisa makin kesel. Dia menghentakkan kakinya ke lantai berulang kali sambil manyun, "gue benci sama lo!"

"benci entar jadi cinta loh Lis," tiba-tiba Yugyeom nimbrung. Dia menatap Lisa dari atas sampai bawah.

"gak ada bedanya. Masih cantikan Jiho," celetuknya tanpa sengaja bikin kedua mata Lisa membulat.

"lo bilang apa?"

"kan gue objektif nilainya, bandingin sendiri gih,"

Lisa jadi males minta pendapat Bambam. Ia pun pergi dari sana dan memilih menghadap Jungkook.

"Kook, gue cantik gak?"

Sama seperti Bambam, Jungkook meliriknya kemudian membuang muka.

"anjuu sejelek apa sih gue sampe pada ngalihin pandangan?" ujar Lisa. Jujur aja sih, dia juga pingin dipuji cantik sama Jungkook.

Kayak Jiho yang dari tadi merona karena Jaehyun memujinya terus-terusan.

Akhirnya Lisa pergi dari hadapan Jungkook. Ia menghampiri Mina yang duduk sendirian. Dan tanpa Lisa sadari, pandangan Jungkook mengikuti punggungnya yang menjauh.

"Min, gue boleh tanya gak?"

"hm? Boleh boleh. Tanya apa nih?"

"sekarang hati gue rasanya kayak dicubit, itu kenapa ya Min?"

Mina terdiam. Lisa bertanya perihal itu kepadanya.

"lo gak tahu?" tanya Mina balik.

Lisa menggeleng lemah, "rasanya ngilu sampai ke seluruh tubuh, gue heran, apa gue punya riwayat penyakit hati?"

"Lisa Lisa, lo polos banget sih, itu namanya sakit hati Lis,"

Giliran Lisa yang diam. Ia mencerna ucapan Mina baik-baik supaya tidak salah kaprah.

"masa sih?"

"gak percaya? Tanya aja sama Yuju, dia tahu betul gimana rasanya sakit hati,"

🎈🎈

Yuju dari tadi muter-muter di depan Dokyeom demi mendapat simpati laki-laki itu. Sebab, Dokyeom hanya fokus makan tanpa meliriknya sedikit pun.

"Kyeom, gue di sini loh,"

"ya terus?" kata Dokyeom tanpa mengindahkan pandangannya. Makanan di depannya terlalu enak daripada melihat penampilan Yuju yang tidak bisa dimakan bahkan dinikmati.

"lirik dikit napa!"

Dokyeom meliriknya, "udah nih. Woy lihat nih gue udah ngelirik. Aduh mata gue sakit, kayak juling rasanya, aduh Juy sakit,"