Chapter 15: Curhat

2.3K 273 41
                                    

Lisa ngos-ngosan. Capek ngejar Bambam yang jalannya cepet berasa lomba lari. Apalagi Bambam dipanggil pura-pura gak denger.

"lo titisan ceking apa?!"

"ngapain lo ngikutin gue sampe parkiran?"

"gue mau nebeng!"

"mang lo gak bawa motor?"

"nope. Bokap marah tahu motornya lecet kemarin," Bambam ketawa dengernya.

"seneng banget lo," dengus Lisa.

"kasihan. Tapi sayang nih, gue ada bisnis sama Mina, tuh Minanya udah ada," Lisa mengikuti ke mana jari telunjuk Bambam mengarah.

Dari kejauhan terlihat siluet hitam. Kalau jalan udah kayak putri solo, anggun banget.

"haduh Bam, gue nebeng lo pls,"

"gak mau. Salah siapa lo ngucap mantra gak jelas!"

"mantra apa?" kening Lisa mengerut. Dia menghadap Bambam sepenuhnya. Sementara cowok itu sibuk masang helm dan nyiapin helm buat Mina.

"gue benci sama lo. Itu kutukan tahu!"

Seketika tawa Lisa pecah. Gadis itu tertawa keras sampai memegangi perutnya.

"ngakak anjir. Gue benci sama lo," katanya terus tertawa.

Bambam hanya menatapnya tanpa ekspresi.

"seneng banget lo berdua,"

"enggak,"

"iya," jawab keduanya bersamaan namun berbeda jawaban. Mina geleng-geleng kepala.

"jadi gak Bam?" tanya Mina memastikan. Pasalnya kalau ada Lisa di sini udah pasti minta tebengan.

Kalau sampai iya otomatis Mina akan pulang sendiri hari ini. Mana tadi Mingyu sempat pamitan mulai sekarang dia gak akan mengantar jemput Mina soalnya udah punya pacar. Cantik lagi.

Dan Mina mengiyakan perkataan Mingyu. Lagian dia mau jauh-jauh dari nasib sialnya yang malang. Dia gak mau ketika hari di mana mereka berdua putus malah imbasnya ke Mina.

Udah cukup Mina menderita gegara Mingyu dan mantannya segudang.

"jadi. Lis, pulang sana," ketus Bambam melirik sinis ke arah Lisa.

Mina sebagai pengamat melihat reaksi Lisa. Gadis itu cemberut dan menurut Mina itu lucu. Kan, Mina jadi gak tega Lisa pulang sendiri. Mending Mina yang pulang sendiri.

"gak ada! Sana lo pulang!" usir Bambam. Lisa tambah manyun.

"jahad lo sama gue," ujar Lisa dramatis sok nangis segala.

"lo emang pantes dijahatin,"

"ya Tuhan, beginikah takdir seorang Lalisa?" makin ke sini, Lisa dan Bambam makin gak jelas. Mereka berdua malah ngedrama.

"gue pulang sendiri," kata Mina tiba-tiba. Membuat Bambam dan Lisa sontak melihat ke arahnya.

"apa?" tanya Mina gak ngerti kenapa dua anak adam dan hawa ini menatapnya.

LACTOGROW | 97L ✅Where stories live. Discover now