Part 4 (Revision)

7.5K 867 78
                                    

Publish on : Jumat, 2 Agustus 2019 [22.05]

MISSION IN SCHOOL

°°°

Krystal merenung, menyenderkan kepalanya pada jendela mobil dengan tatapan memandang ke luar. Pikirannya terus bergelut mencoba memecahkan isi dari surat berisi clue yang kedua itu. Karena ia yakin, akan ada korban lagi.

"Daniel ...."

Pria itu hanya berdehem, Krystal menoleh pada Daniel yang berada tepat di sampingnya, sebagai pengemudi.

"Korban selanjutnya adalah seorang cewek, bener kan?"

"Mungkin."

"Dia ikut ekskul musik dan teater, mungkinkah?" tanya Krystal bingung.

"Gak usah terlalu dipikirin," ujar Daniel datar.

"Tapi---"

"Biar gue sendiri yang nuntasin semuanya, lo dan yang lain gak perlu terlibat."

"Gak bisa dong! Lo gak akan bisa ngelakuin semuanya sendirian. Lo tau kan, di sini kita sebagai tim. Pembunuh itu yang udah milih kita, entah apa alasannya. Yang jelas, semuanya harus diselesaikan ... oleh kita," tegas Krystal.

Daniel menatap dingin ke arah depan, "Gue akan selesain masalah ini, sendirian. Terserah kalian mau ngapain."

Krystal menganga tak percaya, "Tapi ... kenapa?"

Pria itu hanya diam.

***

"Krystal, gue duluan ya! Gue udah selesai nyapu. Nyokap gue juga udah jemput."

Krystal menoleh pada Denna, kemudian ia tersenyum kecil dan mengangguk, "Oke!"

Denna melambaikan tangannya lalu bergegas keluar dari kelas, sementara Krystal kembali melakukan kegiatannya.

Membersihkan papan tulis.

Bukan, hari ini bukan jadwal piketnya. Ingatkah jika Krystal sudah piket kemarin? Ini adalah hukumannya, untuknya yang sudah melamun sepanjang pelajaran Bahasa Inggris.

Krystal menjinjit untuk menghapus tulisan seperti cacing di bagian paling atas. Sebenarnya Krystal adalah gadis dengan tubuh yang tinggi. Kenapa juga papan tulis di depannya harus dipasang lebih tinggi dari papan tulis umumnya.

Gadis itu menghela napasnya kasar lalu melangkah mendekati meja guru dan meletakkan penghapus papan tulis di sana. Ia menoleh kala ada seseorang yang memasuki kelasnya.

Daniel.

Pandangannya terus menatap Daniel yang nampak santai ketika memasukkan seluruh bukunya ke dalam tas kemudian menggendong tas tersebut dengan satu bahu. Setelahnya, pria itu melangkah melewati Krystal.

"Lo dari mana?" tanya Krystal pada Daniel.

"Bukan urusan lo."

Krystal memutar bola matanya, "Pulang sekolah ada pertemuan buat bahas surat itu. Di ruang OSIS."

Daniel tersenyum miring menatap Krystal, "Gue harap lo gak lupa kemarin gue bilang apa."

"Emang kemarin lo bilang apa ke gue? Gue gak inget tuh. Intinya gue ---maksud gue, kita tunggu di ruang OSIS. Gue duluan."

Krystal meraih tas nya lalu berjalan keluar kelas. Di depan pintu kelas, ia terhenti.

"Gue harap lo dateng," ujarnya tanpa menoleh, ia pun pergi meninggalkan kelas.

MISSION IN SCHOOL [END]Where stories live. Discover now