Part 12 (Revision)

6K 753 44
                                    

Publish on : Minggu, 6 Oktober 2019 [14.15]

MISSION IN SCHOOL

Typo bertebaran guysss. Yang baik, bisa comment kalo ada typo yaa😚

°°°

"Iya, Ca. Gue juga udah mau balik ini."

"..."

"Iya-iya. Lo dimana?"

"..."

"Ya udah. Lo sama yang lain tunggu aja di sana. Sepuluh menit lagi paling sampai kok."

"..."

"Oke."

"..."

"Bye."

Tuut...

"Niel, mampir ke minimarket dulu ya. Abis itu kita langsung ke rumahnya Allena. Yang lain udah nungguin di sana," ujar Krystal pada pria di sampingnya.

Daniel hanya mengangguk. Perjalanan kembali dilanjutkan dalam keheningan.

***

"Jadi, lo semua dapat apa?"

"Gue rasa Megan gak ada sangkut pautnya sama kasus ini. Dia bukan korban selanjutnya," ujar Jessica.

"Benar. Dari yang kita lihat, Megan biasa aja. Bahkan gak ada yang mencurigakan darinya, gak ada tanda-tanda bahaya yang mengancamnya. Gue yakin, dia bukan orangnya," ujar Nathan menambahkan.

"Kalau May?" tanya Krystal pada Allena.

"Meskipun gue mengatakan hal ini dengan terpaksa, tapi gue akuin ... tebakan gue kemarin salah," ungkap Allena lesu.

"May terlihat biasa aja. Gak ada yang perlu dikhawatirkan," tambah Arlan singkat.

"Kalau begitu, satu-satunya orang yang berpeluang besar buat jadi korban selanjutnya adalah ... Marsha."

"Lo berdua nemu sesuatu?" tanya Arlan pada Daniel dan Krystal.

Daniel mengangguk singkat, "Gue sama Krystal ngikutin Marsha ke suatu tempat. Di situ, ada yang janggal. Kami diikuti, nggak ... tepatnya Marsha yang diikuti. Dan kami sempat lihat penguntit itu bawa pisau lipat."

Jessica dan Allena bergidik ngeri, "Lalu?"

"Gue udah ngingetin Kak Marsha kalau nyawanya dalam bahaya, tapi dia tetap gak percaya. Malahan, dia anggap semua ini lelucon." Krystal menambahkan.

"Gimana ciri-ciri penguntitnya?" tanya Nathan penasaran.

"Gayanya kayak orang mau melayat, soalnya dia pakai pakaian hitam semua. Dia juga pakai masker, badannya tinggi, ya ... agak samaan kayak Daniel. Trus apa lagi, ya?" Krystal terlihat tengah mengingat ingat sesuatu.

"Mobil warna hitam, gue tadi sempat ingat nomor plat mobilnya. Nanti lo bisa cek, Nath," sambung Daniel.

"Oh, ya! Warna matanya coklat terang. Gue juga sempat lihat ada luka di pelipisnya, terus dia pakai kalung dengan bandul huruf R," ungkap Krystal. Saat adegan Krystal ditolong oleh penguntit itu, Krystal memang sempat melihat ada sebuah luka memanjang di pelipis milik sang penguntit. Krystal juga mendapati adanya sebuah kalung yang terlihat jelas karena penguntit itu menundukkan wajahnya.

"Dari mana lo tau sebanyak itu?" tanya Allena penasaran. Semuanya juga memandang ke arah Krystal. Membuat yang dipandang menjadi kikuk seketika.

Krystal tertawa kaku dan mengibaskan tangannya, "Kalian tau, kan, gue siapa? Krystal gitu, loh."

MISSION IN SCHOOL [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora