28.

5 2 0
                                    

"Makannya kalo bunda ngomong itu jangan cuma iya iya kenapa sih,mentang mentang udah lulus seenak jidat begadang"

Gadis cantik itu terus mengoceh seolah sedang memarahi anaknya yang melakukan kesalahan,sambil memasang wajah kesalnya,sang gadis lalu memalingkan wajahnya ke segala arah menghindari kontak mata dengan 'kekasihnya'.

"Iya ih rewel kamu teh,aku cium nih" jawabnya lalu memajukan bibirnya yang langsung ditutup dengan tangan mungil Indah.

"Gak!" Sergahnya cepat.

"Yeee maemunah!. Besok main yuk"

"Ga mau,kamu kan masih sakit"

"Pasti besok sembuh kalo main sama kamu,ayooo,aku mau kita ke timezone aja deh gapapa sama nemenin kamu makan kfood okelah bisa,yaaaa" pinta Wildan dengan sejuta pesona yang ia tampilkan meski wajahnya pucat.

Bagaimana Indah tidak jatuh cinta dengan Wildan,ia bahkan mampu membuat Indah langsung luluh walau kini Indah sedang kesal setengah mati.

"Iyaaaa,tapi janji ya kalo belum sembuh ga jadi" kata Indah.

"Iya kapten" balas Wildan.

Tangan kekar Wildan berhasil menggapai pinggang mungil seorang Indah yang kini duduk tepat disampingnya,seraya menyenderkan kepalanya kebahu sang gadis yang ia cintai,hembusan nafasnya sangat terasa dikulit leher Indah yang entah mengapa juga merasakan kenyamanan setiap disamping lelakinya.

"Jangan sakit,apalagi ninggalin aku" kata Indah lalu membelai surai halus Wildan.

Wildan terdiam,hanya tersenyum dibalik belaian Indah yang membuatnya selalu bersyukur Tuhan telah mempertemukan keduanya.

"Jangan marah marah mulu,penging kupingku!" Ledek Wildan.

"Kalo kamunya ga bandel ga mungkin aku marah marah muhidin" sungut Indah melepaskan pelukan Wildan.

"Iya iyaaaa,iiih tuhkan marah lagi,iya udah sini gausah jauh jauh munaroh" Wildan menarik pinggang gadisnya kembali kedalam pelukannya.

Mereka berdua terdiam dipelukan yang saling mengeratkan dan menghangatkan. Untuk saat ini Wildan sangat berterima kasih Indah dengan ketulusannya hadir dan memberikan semangat hidup yang baru.


























"Makan ini nih enak Dan"

"Ga ah pedes"

"Yaudah kalo ga mau aku abisin"

Indah sangat menikmati kfood yang baru saja datang dan tersaji dimeja,dengan lahap ia langsung memakan apa yang ia pesan,sementara Wildan hanya memperhatikan gadisnya makan dengan lahap tanpa menganggunya untuk mengambil secuilpun.

"Beneran gak mau nih? Enak loh" kata Indah sambil mengunyah makanannya.

"Ditelen dulu sayang nanti keselek. Iya dimakan aja semuanya aku udah kenyang kok"

Mendengar kata 'sayang' wajah Indah langsung merona,ia hanya tersenyum tersipu dibalik wajahnya yang sedang mengunyah makanan.

"Oh iya Dan,besok bunda dateng kan ke acara kelulusan? Kalo kata ibu sih kalo bunda ngga bisa dibarengin aja sama aku,jadi nanti aku,kamu,ka Candra sama ibu" kata Indah usai menelan santapannya.

"Ga sama ayah?" Tanya Wildan balik.

"Ah ayah sih jangan ditanya,dia mah gatau,kalo aku bilang ikut nanti akhirnya ga ikut" jawab Indah dengan nada malas.

"Ooh,gatau besok" jawab Wildan singkat.




























Del Amor Al Amor(Dari Cinta Untuk Cinta)Where stories live. Discover now