ᴘʀᴇᴛᴛʏ ᴜ

8.4K 1.1K 123
                                    

"Kemah?" Doyoung liatin Misa yang lagi liatin dia balik. Tatapan lelaki itu menunjukan betapa kaget dirinya sekarang.

Misa ngangguk, "iya Mas, lusa aku kemah di hutan beneran Mas mau nangis." Gadis itu nunjukin wajahnya yang memerah, hendak menangis. Dia kan ngga pernah ninggalin rumah dan sekarang dia mau kemah 2 hari di hutan.

"Ngga boleh ngga ikut?"

Misa menggeleng, "ini pramuka, di wajibin buat ikut Mas. Katanya kalo ngga ikut, nanti ngga naik kelas."

". . . kita pergi keluar sekarang, saya mau beliin kamu keperluan waktu kemah." Doyoung udah ngambil kunci mobilnya yang tergeletak di meja dekat tv. Misa menatap Doyoung yang udah mau narik dia pergi, "Mas. .?"

Doyoung berhenti, dia tatap Misa lagi, "kenapa?"

"Aku pake piyama, ngga ganti baju?" Doyoung liatin Misa dari atas sampai bawah sebelum akhirnya menggeleng, "ngga usah, gitu aja udah cantik." Dan melanjutkan langkahnya dengan Misa yang mengekorinya.

Selama perjalanan Doyoung hanya diam, sepertinya dia sedikit memikirkan Misa yang akan meninggalkannya beberapa hari. Misa tidak akan mungkin bisa mengiriminya pesan dan dia tidak akan tau kabar si manis.

Kalau dia ikut dan menjaga Misa disana, itu juga ngga mungkin karena dia ngga bisa berada di kerumunan anak SMA itu.

"Mas?" Doyoung noleh waktu Misa noel-noel pipinya. Jadi daritadi Misa udah manggilin Doyoung tapi lelaki itu sama sekali ngga noleh. Jadi ya gitu akhirnya Misa milih buat noel pipi lelaki itu.

Misa senyum, "Mas kepikiran ya, hayo."

"Biasa aja." Doyoung lanjut fokus ke depan, akhir-akhir ini Doyoung memilih untuk ngga ngelakuin kontak mata secara langsung dengan si manis. Itu karena jantungnya berdetak terlalu cepat dan dia takut Misa bisa mendengarnya.

"Yah, padahal aku pengennya Mas khawatir sama aku." Misa mainin jarinya, terlihat merajuk walaupun sebenarnya tidak.

Doyoung bergeming, sebelum tangannya begerak buat ngusap rambut Misa. "Saya khawatir, makanya saya ngajak kamu keluar sekarang buat beli keperluan nanti."

Senyum Misa otomatis mengembang mendengarnya, "aku cinta Mas."

Lagi, tanpa malu mengungkapkan perasaannya lebih dulu. Doyoung tidak merespon, walaupun dalam hatinya berteriak ingin membalas pernyataan cinta si manis.




🌻🌻🌻




"Bawa lotion anti nyamuk biar ngga digigit nyamuk." Doyoung masukin satu botol lotion anti nyamuk buat Misa dan dia taruh di troli. Jadi dari tadi merekaㅡDoyoung lebih tepatnyaㅡudah keliling dan milih barang-barang yang harus di bawa Misa.

Entah udah berapa barang yang masuk ke troli itu dan Misa lebih milih ngekorin lelaki tampan itu dan tidak banyak bicara tentunya.

Misa berlari ke freezer yang berisi eskrim di pojok swalayan yang mereka datangi. Doyoung cuma menggelengkan kepalanya melihat tingkah Misa.

Misa tampak memilih eskrim yang ingin ia ambil sampai suara Doyoung mengintrupsinya, "emang kamu kira saya ngasi ijin kamu buat beli itu?"

Misa langsung nolehin kepalanya waktu denger Doyoung ngomong gitu, "Mas nga ngijinin aku beli ini?"

"Ngga, lusa kamu kemah. Nanti sakit gimana?" Kalimat Doyoung ini membuat Misa merengek, dia bahkan menghentakkan kakinya merajuk pada Doyoung.

"Mas, please. .? Satu aja." Misa menatap Doyoung dengan tatapan memohon, tangannya ia satukan seperti tanda memohon.

Dear Dream [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang