ᴍɪɴᴇ

5.3K 629 158
                                    

⚠awas cringe! Kemarin aku unpublish karena ngga bisa dikomen dong😤✊

"MasdOYi AYo BaNGun!" Misa gedor - gedor pintu kamarnya Doyoung dari luar pagi ini. Iya, ayah sama bunda tadi malem ngelarang Misa bubu sama Doyoung. Awalnya Doyoung ngga mau dan kekeuh pengen bubu sama Misa. Tapi akhirnya dia nyerah lawan ayah dan bundanya Misa dan berakhir bubu sendirian malam tadi.

Si manis masih mengenakan piyama tidur Doyoung yang ia pinjam tadi malam sebelum bubu. Belum ada niatan untuk menggantinya karena dia masih sangat menyukai aroma dari baju itu.

Oh tentu saja, disana ada aroma tubuh Doyoung. Itu membuatnya merasa selalu berada di dekat lelaki itu bahkan ketika mereka berjauhan, tidak sekamar seperti kemarin malam.

Doyoung buka pintu kamarnya sambil mengucek matanya yang kelelahan. Rambut dan bajunya masih benar - benar berantakan membuat lelaki itu terlihat amat sangat tampan dan menggemaskan di saat bersamaan.

Misa menghambur ke dalam pelukan Doyoung dan menggesekan wajahnya di dada bidang lelaki itu, "Mas, Misa kangen huu" rengekan Misa mampu bikin senyum pertama Doyoung di hari ini mengembang.

Doyoung membalas pelukan si manis dan memberi kecupan ringan di dahinya, "kita cuma ngga tidur sekamar, masa kangen hm?"

"Iya, kangen banget! Aku kebiasaan bubu sama Mas. Tapi ngga tau kenapa tadi malem ayah sama bunda ngelarang aku bubu sama Mas." Misa ngembungin pipinya, sedikit kesal dengan kejadian kemarin malam.

Doyoung terkekeh, "mungkin mereka ngga mau saya kelepasan."

"Tapi kan Masdoyi bisa nahannya!" Misa membela lelaki itu, alisnya ia tekuk, tampak sangat kesal dengan ucapan Doyoung tadi. Mas Doyinya ngga akan kelepasan, dia yakin tentang hal itu.

"Baik - baik, cantik. Sekarang lebih baik kamu mandi. Ngga inget apa kata bunda kemarin?" Doyoung rapiin rambutnya Misa yang super berantakan karena si manis baru bangun tadi.

Keduanya bertatapan, saling memuja.

"Iya, kata bunda kita makan di restoran kan?"

Doyoung ngangguk, sekarang dia membubuhkan satu kecupan di bibir si manis, "mandi, saya mau kamu udah wangi waktu saya ngeliat kamu lagi setelah ini. Ya?"

"Tapi kan nanti siang. ."

"Harus mandi pagi, nanti kalo wangi dapet cium dari saya lho."

Misa mengangguk dengan cepat, sangat patuh dengan perintah Doyoung, "ayay, Mimi bakal mandi dan muncul di depan Masdoyi setelah harum lagi!"

Habis ngomong gitu, si manis ngacir ke kamarnya. Ninggalin Doyoung yang masih berdiri di tempatnya sambil tersenyum, mengusap matanya yang masih lelah walaupun senyumnya sama sekali tidak memudar.

"Misa, udah saatnya."

🌻🌻🌻

"Ayah, bunda, saya ke toilet dulu ya." Doyoung ijin pergi ke toilet ketika mereka baru saja sampai di restoran tempat mereka akan makan siang ini.

Bunda mengijinkan dan setelahnya duduk di meja yang udah mereka pilih bersama tadi. Misa nyisain satu tempat di sampingnya untuk Doyoung. Dia kan ingin selalu ada di dekat lelaki itu.

Suasana di restoran ramai, ada banyak orang di restoran ini. Ya tentu saja, ini kan jam makan siang. Si manis memilih mengambil buku menu dan mulai membacanya.

"Mi," panggil ayah waktu Misa lagi buka - buka buku menu buat milih makanan yang mau dia pesan menurut moodnya siang ini.

Si manis mendongak, menatap ayahnya dengan tatapan bertanya, "kenapa yah?"

Dear Dream [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang