ғʟᴏᴡᴇʀ

4.5K 754 158
                                    

Malam telah berganti pagi, kini matahari telah muncul dari ufuk timur untuk memberikan sinar menyinari bumi.

Misa membuka kedua matanya yang terasa kelelahan. Tadi dia baru tidur pukul satu pagi dan sekarang dia harus bangun pagi untuk berangkat sekolah.

Si manis mengusap matanya, menatap jam di dinding yang baru nunjukin pukul enam lewat satu menit.

Misa turun dari kasurnya kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, setelahnya memakai pakaian sekolah dan selanjutnya pergi ke lantai dasar untuk membangunkan Doyoung.

Tangan kecil Misa mengetuk pintu kamar lelaki itu pelan, sesekali memanggil namanya supaya lelaki itu terbangun.

"Mas Doyi, Mas Doyi, bangun!" Misa yang gak dapetin jawaban malah ngetuk makin keras, "MAs DOyI MAs DOYi ayo bAngUN!!"

Misa yang ngga liat - liat dan terus - terusan ngetuk pintunya ngga sadar kalo pintunya udah kebuka dan secara ngga sengaja mukul wajahnya Doyoung pake tangannya.

Doyoung mengaduh, menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya. Misa tampak terkejut, bahkan bibirnya yang terbuka akibat terkejut ikut ia tutup dengan kedua tangannya.

"MAS doY!" Misa jalan ngedeket ke arahnya Doyoung dia pegangin tangannya Doyoung biar menyingkir dari wajahnya dan bisa liatin wajah lelaki itu dari dekat.

"Sakit, Mi."

"Maafin aku. ." Misa hampir menangis, bahkan pipi gembilnya telah memerah. Doyoung yang ngeliat itu reflek masukin si manis ke dalam pelukannya. Mengecupi puncak kepalanya.

Misa meluk eret pinggangnya Doyoung, dia tidak ingin lelaki itu kenapa - kenapa.

"Shh, jangan nangis. Saya nggapapa, cuma kepukul dikit aja kok." Doyoung ngusap rambutnya Misa pake tangan besarnya. Misa ngedongak buat liatin Doyoung, bibirnya ia cebikkan, "beneran?"

"Iya, kepukul dikit aja, Misa." Doyoung ngusap pipi gembil gadis itu. Misa nutup kedua matanya, ngebiarin pipinya di usap, "sakit ngga?" Tanya Misa, matanya ia buka bersamaan dengan pertanyaan yang keluar dari bibirnya itu.

"Iya, sedikit."

Misa megangin pipinya Doyoung, terus dia berjinjit untuk memberi kecupan di hidung mancung lelaki itu. Ingin lelaki itu merasa baik - baik saja.

Doyoung tersenyum, Misa sangat manis.

Kemarin setelah pembicaraan 'panjang' antara Doyoung dan Misa, keduanya memutuskan untuk mencoba kembali.

Doyoung akan membuat Misa jatuh cinta lagi padanya dan Misa akan berusaha untuk mencintai Doyoung lagi.

Yah, walaupun perasaan aneh yang ia rasakan kemarin itu masih ada. Dia akan tetap berusaha.

Perasaan aneh apa yang Misa maksud?

Iya,

Misa kehilangan debaran yang biasa ia dapatkan ketika bersama Doyoung. Dia malah mendapatkan debaran itu dari Mark, sahabatnya.

"Kalo di cium nanti ngga sakit lagi," Misa ngusap hidungnya Doyoung, memberi kenyamanan pada lelaki itu. Doyoung bergeming, memilih menikmati usapan lembut si manis.

"Mas Doyi mandi dulu yah? Aku mau buatin Mas Doyi sarapan dulu." Misa berhenti ngusap hidungnya Doyoung, dia tatap lelaki jangkung itu sambil mendongak.

"Ngga mau mandi bareng aja?"

"Hm?"

"Ngga, hehe." Doyoung cengesan. Ini pertama kalinya dia liat Doyoung kayak gitu. Misa ngga bisa nahan tawanya. Mas Doynya lucu sekali.

Misa baru aja mau masuk ke kamarnya Doyoung buat nyiapin baju kantornya Doyoung, tetapi lebih dahulu di tahan oleh lelaki itu.

Misa mengerjapkan kedua matanya, menatap Doyoung yang kini juga menatapnya. Misa lupa, Doyoung setampan itu.

Bahkan Misa ngga bisa berhenti menatap Doyoung barang sedetikpun. Memang, tatapan Doyoung se - maut itu.

Cup.

Misa ngerasain bibirnya di sentuh oleh benda kenyal lainnya.

Itu bibir Doyoung! Lelaki itu baru saja menciumnya tepat di bibir. Ini rekor baru dalam 'hubungan' mereka. Gila.

Hanya satu kecupan, dan Doyoung kini mengusap pipi gembil si manis, menatap Misa dengan penuh sayang, dia tidak akan melepaskan Misa lagi.

"Misa, kalo memang Mark yang ngambil pertama, biarin saya jadi yang terakhir. Dan, disini saya punya tugas buat ngapus jejak lelaki itu dari bibir kamu."

Misa bergeming, pipi gembilnya merona sempurna. Mendengar kalimat yang baru aja keluar dari bibir Doyoung bikin sesuatu di dalam diri Misa kembali.

Getarannya.

Debaran di jantungnya.

Doyoung sangat mudah membuatnya jatuh cinta kembali, kan?



🌻🌻🌻



"Saya suapin." Sekarang Doyoung sama Misa lagi sarapan bareng di meja makan. Pagi ini Misa memasak nasi goreng yang kebanyakan merica untuk Doyoung.

Misa masih ngga percaya dengan apa yang baru aja Doyoung ucapkan. Di suapi? Dia tidak salah dengar kan? Apa Misa perlu membersihkan telinganya lagi?

"Misa, ayo buka mulutnya." Doyoung ngetuk bibirnya Misa pake sendok yang udah isi nasi goreng di atasnya. Si manis masih mengerjapkan matanya bingung.

"Mas Doyi, yakin?"

Doyoung buka mulutnya sendiri, mencontohkan si manis bagaimana caranya membuka mulut. Misa akhirnya dengan segala kebingungannya memakan sesuap nasi goreng itu dari Doyoung.

Pipi gembilnya bergerak bersamaan dengan irama kunyahan si manis. Misa benar-benar tampak menggemaskan di depan Doyoung.

"Enak kan? Saya suka sekali sama nasi goreng buatan kamu." Doyoung makan nasi goreng itu dari sendok yang sama. Gak keberatan walaupun itu bekas gadisnya.

"Kalo aku, sukanya sama Mas!" Misa kembali dengan seluruh kalimat manisnya. Doyoung ngga bisa nahan senyumnya.

Misanya kembali.

Doyoung kembali melayangkan kecupan di bibir Misa, "Misa dengar," Doyoung arahin wajahnya Misa biar mereka saling bertatapan. Kini, kedua mata mereka beradu.

"Kalau saya mulai sibuk dengan pekerjaan saya lagi, tegur saya. Ingatkan saya kalau saya punya kamu yang harus saya manjakan. Begitupula kamu, tolong jangan berpaling. Biarin hati kamu bertahan, untuk saya saja. Ya?"

Misa mencerna kalimat panjang Doyoung. Pipi gembilnya kembali merona ketika dia telah berhasil mencerna kalimat itu.

Kepalanya bergerak, Misa mengangguk. Dia akan menjaga kembali hatinya untuk Doyoung. Mungkin apa yang ia rasakan sebelumnya dengan Mark adalah rasa jenuh.

Bukankah dia jahat?

Misa akan meminta maaf pada Mark setelah ini. Tapi untuk sekarang, biarkan dia menghabiskan waktunya berdua bersama Doyoung. Lelakinya.

"Aku cinta Mas Doy!" Lagi-lagi, kalimat itu telah keluar dari bibir si manis. Doyoung ikut tersenyum, bahkan gusinya juga terlihat.

Saking senangnya, tentunya.

"Misa, saya juga sangat cinta sama kamu."

Happy mon(ster)day, guys! Hayolo, yang DoyMi shipper mana nih? Jangan nangih DoyMi terus yah, aku deg-degan setiap mau update, takut diserang hshsh, tapi aku selalu suka baca semua komentar kalian!

Dan yah, makasi untuk 18,8 ribu pembacanya, aku sayang kalian semua, readerku!

-morkysbby, 2019

B-btw aku cemburu ih markli di isac, huhu. Maaf ya, aku emang cemburuan :(

Dear Dream [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang