9. Let's Go

791 97 9
                                    

Typo adalah SENI!!! :3
Happy reading~!!

Btw.. Ada yang masih nunggu ini??

.

.

.

.

.

.

Siang ini entah kenapa senyum di wajah Mark tidak luntur-luntur. Itu membuat orang-orang sekitarnya heran, karena sebelumnya Mark kemarin dia sangat dingin.

Ya, gara-gara masalah di kantin dengan Renjun. Yang jelas sekarang orang-orang berharap Mark dan Renjun tidak bertemu, karena mereka tidak mau ada keributan besar lagi saat ini.

Dan ternyata Mark dan Renjun bertabrakan. Aura di sana langsung menegang.

"Jalan pake mata dong!"

"Jalan ya pake kaki lah!"

Mark dan Renjun yang tadinya sudah bersiap adu mulut, tiba-tiba ketika mereka bertatapan senyuman lebar terpancar pada wajah mereka.

"Lee idiot Markk!!"

"Huang bodoh Renjunn!!"

Kejadian itu membuat orang-orang yang melihat terheran-heran.

"Eh, bocil gue ngantin dulu ya. Lu mau ke mana?"

"Perpus, bareng Echan," ujar Renjun sambil menunjuk Haechan yang ada di sebelahnya. Mark mengangguk paham.

"Kalo bukunya ketinggian, minta penjaganya ambilin. Atau manjat aja kaya monyet. Ahahaha.."

"Bacot lo," Renjun mencubit perut Mark dan membuat sang empu mengaduh kesakitan.

"Sakit, nyet!"

"Salah sendiri ngatain gua. Udah lah, gua ke perpus. Yok, Chan," Haechan yang masih bingung ditarik oleh Renjun ke perpustakaan.

Mark yang melihat tingkah Renjun terkekeh ringan. Ia pun lanjut berjalan ke kantin.

.

.

.

"Njun, lu jelasin sekarang. Gue bingung."

"Jelasin apa lagi sih, Chan? Makanya jangan tidur mulu pas ada kelas," ujar Renjun sambil membaca bukunya tanpa menatap Haechan.

"Bukan pelajaran, anjir. Kalo itu mah udah jangan dipikirin yang penting lulus. Ini masalah Mark!!!" Ujar Haechan dengan histeris dan langsung mendapatkan ciuman oleh buku yang Renjun genggam.

"Berisik, dodol!"

Sebelum Haechan kembali protes renjun kembali berkata. "Ceritanya nggak panjang, tapi mager ceritain."

"Oh gitu ya lu, gak nyangka gue sama lu... Selama ini kita temenan dan sekarang lu ngerahasiain hal penting ini dari gue? Ok, fine." Ujar Haecha dengan nada yang dramatis.

'Kalo gua boleh bunuh orang udah gua penggal nih bocah,' batin Renjun malas dengan kelakuan Haechan.

"Lo kelarin dulu skripsi, baru gua kasih tau."

"ANJIR LU MINTA HAL YANG BISA DIKABULIN CEPET AJA DONG, KAYA MAKAN BUBUR PAKE SEDOTAN KEK!"

"SSSSTT!" Penjaga perpustakaan langsung memperingat mereka berdua. Dan yang diperingati langsung meneguk ludah takut.

"Udah, mending kelarin urusan di sini. Pas kumpul baru gua omongin semuanya," ujar Renjun dan dijawab anggukan pasrah oleh Haechan.

.
.
.

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Oct 27, 2020 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

Contrast [MarkRen]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora