28-SURPRISE

120 6 0
                                    

Sekejam apapun kamu, sejahat apapun kamu. Aku akan tetap mencintaimu

Ari membelalakkan matanya saat melihat tanggal yang tertera di handphonenya. Hari ini tepat tanggal 24 Maret, ulang tahunnya. Ari masuk ke kamar mandi dan mandi dengan tergesa-gesa. Setelah selesai dengan urusan berpakaiannya, ia segera keluar dari kamarnya dan tanpa sengaja menabrak asisten rumah tangganya.

Cowok itu hanya mengeluarkan cengiran khasnya dan meminta maaf. Ari berlari menuju meja makan. Disana, ia tak menemukan ayah dan bundanya, yang ia temukan hanya sebuah post script yang menggantung di atas sebuah kado.

Hai, sayang!

Happy birthday, maaf ayah dan bunda harus pergi. Ada kepentingan yang mendesak. Ini hadiahmu, semoga suka.

With love,
Arian&Anita

Ari menghela napas, ia tak berkeinginan sama sekali untuk membuka kotak hadiah yang diberikan orang tuanya. Dan sama seperti tahun sebelum-sebelumnya, Ari mengambil motornya dan melajukannya menuju makam saudara kembarnya.

🌞🌞🌞

Zohar Limano:
Lan, hari ini Ari ultah. Gue sama anak Alexas rencananya mau bikin party buat dia. Lo mau ikut gak?

Bulan meremas ponselnya. Air matanya lolos begitu saja. Sesaat ia memandang obat-obatan herbal yang ada di sebelahnya.

Rembulan Angkasa :
Sorry, kak. Aku gak bisa ikut. Masih ada di Paris

Sejak dirinya di vonis oleh dokter Irene. Semua hal yang dia lakukan terasa sia-sia saja. Dan ia sudah sebisa mungkin terlihat baik-baik saja walau sebenarnya mustahil.

Siapa yang bisa terlihat baik-baik saja, setelah di vonis oleh dokter menderita penyakit Kanker otak stadium awal? Mungkin Bulan percaya, hanya dirinya yang dapat melakukan itu.

Pesan dari Zohar masuk.

Zohar Limano :
Oh. Oke

Suara ketukan di pintu kamar hotelnya menyadarkan gadis itu dari lamunan. "Dek! "

Suara Arkan terdengar, membuat Bulan dengan tergesa-gesa memasukkan obat-obatan kedalam tasnya. "Iya bang, bentar".

Bulan membukakan pintu untuk sang kakak. Arkan tersenyum. "Hari ini kita mau beli oleh-oleh, kamu mau ikut? ".

Bulan mengangguk antusias. Is mengunci pintu kamar hotelnya dan menggandeng tangan Arkan. Untuk sesaat, rasa pusing itu kembali lalu menghilang.

Selama di perjalanan, Bulan terus mengoceh. Mulai dari hubungannya dengan Ari hingga dia yang pernah masuk toilet pria karena kebelet pipis. Arkan tersenyum simpul mendengar semua celotehan sang adik. Sejak, ia mengambil alih peran orang tuanya di perusahaan, ia sudah tak pernah Quality time bersama Bulan.

Drrt.. Drrt..

Bulan mengecek handphonenya yang bergetar.

Zohar Limano :
Gue lagi nunggu Ari pulang, abis ini party nya mulai

Kedua sudut bibir gadis itu terangkat, membentuk sebuah lengkungan sabit. Ia senang saat membayangkan Ari yang akan tersenyum bahagia. Arkan mengernyit saat melihat adiknya tiba-tiba tersenyum. "Dek, lo kenapa? "

Sun And Moon(COMPLETED) Where stories live. Discover now