32-MENCOBA BERTAHAN

402 10 0
                                    

Karena dirimu lah, aku menjadi kuat

Bulan menatap selang infus yang bertengger indah disampingnya. Dokter Fero berdiri di belakang kursi  rodanya. Mereka tengah menatap kota dari jendela kamar rawat Bulan.

"Kamu udah siap? ".

Bulan mengangguk. Ia lebih dari siap untuk ini. Ia bahkan siap jika maut menjemputnya. Ia ingin memberikan kenangan manis pada setiap orang.

"Dokter punya adik perempuan ya? ". Tanya Bulan saat Fero mengangkat tubuhnya ke atas brankar.

"Kok kamu tau? ".

Bulan terkekeh. "Dok, kalo misalkan Bulan gak selamat. Bulan mau donorin mata Bulan buat adik dokter Fero".

Fero tersentak. Bagaimana Bulan tahu jika adiknya mengalami kebutaan dikarenakan kecelakaan.

"Boleh kan, dok? ". Tanya Bulan.

"Kamu ngomong apa sih? Dokter akan usahain yang terbaik". Jawab Fero.

"Oke, kalo begitu artinya boleh. Inget ya, dok. Do-no-rin! ". Ucap Bulan sekali lagi saat 2 orang suster membawa brankarnya masuk ke dalam ruang operasi.

"Santi! ". Panggil Fero pada asisten dokternya.

"Iya, dok. Ada apa? ". Tanya Santi.

Fero memberikan handphone Bulan pada Santi. "Hubungi keluarganya. Beritahu mereka Bulan sedang di operasi di rumah sakit Mawar. Kalo gak salah namanya Arkan dan Ari karena Bulan selalu menyebutnya". Jelas Fero panjang lebar.

Santi mengangguk. Ia segera menjalankan apa yang Fero perintahkan sementara Fero masuk ke dalam ruang operasi karena ia adalah penanggung jawabnya.

🌚🌚🌚

Ari melamun-lagi-. Sejak ia dan Bulan resmi putus, yang ia lakukan hanya melamun dan terus melamun. Bagai raga yang kehilangan jiwa. Karena memang Bulan adalah jiwanya.

"Eh, ri. Lo gak tau kondisi Bulan? ". Tanya Zohar.

"Gue udah gak punya urusan sama dia. Dia gak ada bedanya sma cewek lain, semuanya penuh kebohongan! ". Jawab Ari sarkatis.

Hari ini Ari, Zohar, Abel, dan Nada bermain di rumah Zohar karena memang hal itu sudah menjadi rutinitasnya.

Nada menggeram. Ia tak punya hak untuk membela Bulan walau ia sahabatnya. Smentara itu Zohal sudah tak tahan karena ia berpikir mungkin Ari belum tahu kebenarannya.

Ini rumahnya, ia bebas melakukan apapun. Zohal maju ke depan Ari lalu...

Plaakk...

"Maksud lo apaan? Nyamain Bulan sama cewek lain? Menurut gue, dia adalah cewek paling kuat yang pernah gue temuin". Ujar Zohal, membuat semua yang berada disitu tercengang.

"Kenyataannya, dia udah ngebuang gue, persis kayak lo ngebuang adek gue". Jawab Ari sengit.

Zohal berkacak pinggang. "Gue emang salah. Tapi, Bulan beda. Dia mudah memaafkan, mudah tersenyum. Pasti dia punya alasan kenapa dia ninggalin lo".

Sun And Moon(COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang