The Origin (DW): 28

2.2K 471 34
                                    

Haii.. apa kabar? Aku ngilang 3 hari nih😂😂

Sebelum baca, tolong vote sama komennya.. soalnya alur cerita ini tergantung vote sama komen kalian.. kalo mengecewakan yaa gimana ya😂😂

Komen chapter kemarin dikit.. votenya juga gak nembus 100.. aku sedih tau.. apa kalian udah ninggalin dark web the origin gara2 aku jarang update? Atau karena alurnya sulit dan banyak teori? Atau psikonya kurang? Maaf ya.. aku belum bisa nunjukin lebih banyak psikonya😖😖

Happy reading😊

Jisung berjalan tidak tentu arah, perutnya sejak tadi berbunyi, meminta diisi, tapi Jisung sama sekali tidak memiliki uang untuk membeli makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung berjalan tidak tentu arah, perutnya sejak tadi berbunyi, meminta diisi, tapi Jisung sama sekali tidak memiliki uang untuk membeli makan. Dirinya belum makan sejak diusir dari rumah oleh Mark.

Kruuk.

"Aku lapar." Jisung mengusap perutnya yang sedari tadi berbunyi. Kedua mata Jisung menangkap sebuah restoran yang menyajikan banyak makanan. Jisung ingin sekali masuk ke sana dan mengisi perutnya, tapi apa daya, Jisung tidak punya uang.

Setiap langkah kaki Jisung rasanya begitu berat. Sejak diusir dari rumah beberapa jam lalu, Jisung tidak punya tempat tujuan. Jisung tidak tahu harus pergi kemana, karena satu-satunya rumah tempat dia pulang hanyalah rumah keluarga Lee.

"Bodoh Jisung! Kenapa kau melakukan itu? Bodoh!" Jisung memukuli kepalanya. Merasa sangat bersalah sudah melakukan tindakan tidak benar kepada Renjun.

Sepanjang perjalanan Jisung pergi, dia terus memukuli kepalanya, menyalahkan diri sendiri yang begitu bodoh. Mau-maunya dia disuruh melakukan hal keji itu. Astaga! Apa sekarang dirinya berubah menjadi seorang psikopat?

Tidak! Itu tidak akan terjadi.

Jisung menggeleng kencang, tangannya menarik tali tas, membenarkan posisi tas yang hampir terlepas.

"Aku harus pergi kemana sekarang?" Jisung terus saja bertanya-tanya pada dirinya sendiri akan pergi kemana, dia benar-benar tidak tahu harus kemana.

"Jisung?"

Ditengah kebingungan yang melanda Jisung, seseorang memanggil namanya dari belakang. Kemudian derap langkah kaki terdengar mendekatinya, lalu seseorang muncul tepat di sampingnya.

"Hai."

Jisung menolehkan kepalanya ke samping, melihat orang yang kini malah merangkulnya. "Haechan hyung."

Haechan mengangguk. "Ya, ini aku. Apa yang kamu lakukan di sini sendirian? Bawa tas juga." Haechan melirik tas yang Jisung bawa di punggungnya.

Jisung menggaruk pelipisnya. "Y-ya, aku pergi dari rumah." Terdengar kekehan di akhir kalimat Jisung, anak itu berusaha menyembunyikan fakta kalau dia diusir dari rumah oleh Mark.

Jisung tidak ingin orang lain memandang kakaknya sebagai orang yang tidak menyayangi adik sendiri, karena faktanya, sekeras apapun amarah Mark, Mark masih sangat menyayangi Jisung. Mark hanya kecewa akan sikap Jisung yang sudah kelewat batas, dan Jisung tahu akan hal itu.

[2] The Origin | NCT✔ [Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang