[2] The Origin | NCT✔ [Open PO]

The Origin (DW): 36

Sebelumnya aku mau minta maaf karena selalu update di malam hari, because aku cuma punya ide pas malem2 begini..

Vote dan komen jangan lupa.. aku tunggu respon bagus dan baik kalian sampe cerita ini tamat.. bentar lagi kok.. paling chapter 40an:v

"MARK!" Lucas mencoba mengatur nafas, merasa lelah mengejar Mark yang masih berlarian ke luar rumah sakit. Kaki Lucas terasa lemas, lututnya tidak sanggup lagi mengejar Mark yang berlari seperti mario bros.

"Hyung.. huhh.. huh.." Jaemin menekuk tubuhnya, memegangi lutut yang sejak tadi dipaksa berlari.

"Gila si Mark, manusia apa cheetah si tuh anak." Lucas melirik Jaemin di samping, anak itu terlihat sama capeknya seperti Lucas.

"Hyung, kita harus mengejar Mark hyung, aku takut dia melakukan sesuatu dengan nekat."

Lucas mengangguk setuju, ucapan Jaemin benar, tapi masalahnya, Lucas tidak bisa lagi melihat tubuh Mark yang sudah menghilang dibalik gerbang rumah sakit, anak itu menaiki taksi menuju ke suatu tempat.

"Jaem."

Jaemin membalikan tubuhnya, melihat Jeno berlari kecil ke arahnya. "Kenapa?"

"Mana Mark hyung?" tanya Jeno, ia memutuskan untuk menyusul Jaemin dan Lucas mengejar Mark, takut Mark melakukan tindakan buruk.

"Dia udah pergi." Lucas menegakan tubuh, menendang udara dengan kaki, berusaha menghilangkan lemas kakinya. "Ahh kakiku."

"Kenapa tidak dikejar?"

"Dia larinya cepat Jen, kita tidak bisa mengejarnya."

"Tapi kalian tahu, Mark hyung kemana?"

Jaemin melirik Lucas, mungkin Lucas punya ide tentang tempat tujuan Mark.

Lucas yang mendapat lirikan Jaemin hanya bisa menghela nafas panjang. "Mungkin dia pergi ke tempat Xiaojun, mencari Jisung di sana."

"Kalo gitu, ayo kita ke sana hyung, aku tidak mau terjadi sesuatu pada Mark hyung."

"Baiklah. Ayo."

Lucas, Jaemin, dan Jeno akhirnya pergi menyusul Mark yang menurut mereka sudah menuju ke tempat Tuan Zhong.

.
.
.

Taeyong melepas infus di tangan ketika seseorang masuk ke dalam ruang rawat.

"Hyung disuruh menemui Tuan Lee."

Taeyong menurunkan kakinya ke lantai, mengangkat alis. "Kenapa kau yang ke sini? Apa Tuan Na tidak memberimu tugas?"

"Aku sedang menjalankannya."

Taeyong memakai sepatu dengan cepat, mengikat tali sepatu, lantas berdiri. "Apa tugasmu?"

"Menemani hyung menjalankan misi."