Valentine day [✅]

part 5 (Good morning, Sunshine!)

Sebuah gerakan halus sedikit mengganggu tidur Haechan. Ia merasa rambutnya sedang dimainkan. Pipinya juga terasa ditusuk-tusuk, ditepuk-tepuk, dielus, bahkan dicubit.

"Eungh..." Haechan ingin protes, tapi, ia masih terlalu mengantuk dan malas, jadi hanya erangan yang keluar dari mulutnya.

Terdengar sebuah tawa pelan, kemudian Haechan kembali diganggu.

"Hyung... Aku masih mengantuk..." ucapnya dengan suara sedikit serak. Wajahnya kembali mendusal mencari kenyamanan.

"Hei sunshine... Bangun... Kita harus sekolah" Haechan mengernyit pelan. Seingatnya, suara Taeyong hyung itu besar. Tapi, suara yang didengarnya barusan sedikit berbeda.

Haechan sedikit membuka matanya, didepannya hanya gelap. Sedikit memundurkan wajah, Haechan sadar kalau itu adalah dada seseorang yang memakai pakaian hitam. Ia kemudian menyadari kalau ia juga tidur berbantal lengan.

Dengan masih malas, ia mendongak. Seorang pemuda berambut acak-acakan balik menatapnya. Haechan kembali mengernyit. Asing. Ia tidak mengenali wajahnya. Tapi, cukup tampan. Haechan suka. Siapa ya, namanya? Kenapa bisa tidur disamping Haechan? Tunggu, sepertinya ada yang salah. Haechan tidur dengan pemuda asing?!

Dengan gerakan yang terlampau cepat, Haechan bangun terduduk. Telunjuknya menuding pemuda didepannya dengan marah. "YA!! KAU SIAPA?! KENAPA KITA TIDUR BERSAMA?!"

Pemuda yang ditunjuk ikut bangun. Kedua tangannya langsung menarik kepala Haechan mendekat. Membuat kening keduanya bersatu.  "Apa masih demam...?" Haechan membulatkan matanya terkejut.

"Kenapa kau melantur?" pemuda itu memundurkan kepalanya dan menatap Haechan. "Tentu saja aku Mark Lee, kekasihmu" jawabnya.

"KEKASIH?!" Teriak Haechan histeris. "Sejak kapan aku punya kekasih?" ucapnya lebih kepada dirinya sendiri.

Pemuda tampan yang bernama Mark Lee, yang mengaku sebagai kekasihnya, hanya diam.

"Aku pasti masih bermimpi" gumam Haechan kemudian kembali berbaring. Ia mencoba memejamkan matanya paksa. Berusaha tidur kembali.

Mark hanya menggeleng tak habis pikir. Kekasihnya ini... Sungguh menggemaskan. "Ya, Jangan bermain drama seperti ini... Kita sudah hampir terlambat ke sekolah" Mark mencoba menarik tangan Haechan.

Haechan kembali membuka mata dengan pelototan. "Aku sungguh tidak bermimpi?!" ia menghadap kearah Mark. "Katakan yang sebenarnya padaku... Kau siapa? Kenapa kita bisa tidur bersama?" tanya Haechan sekali lagi.

"Aku kekasihmu" jawab Mark singkat. malas dengan drama yang sedang dimainkan kekasihnya.

"Jangan berbohong!! Kenapa kau bisa tidur denganku?! Di kamarku?!" bentak Haechan.