part 11 (Wrong request)

8.6K 1.2K 92
                                    

Tuhan... Tolong kabulkan permintaanku ya...
Biarkan aku memiliki kekasih sebentaarrr... Saja.
Setidaknya seminggu.
Aku pasti akan bersyukur padamu. Janji.

***

Gerakan halus sedikit mengganggu tidur Haechan. Ia merasa rambutnya sedang dimainkan. Pipinya juga terasa ditusuk-tusuk, ditepuk-tepuk, dielus, bahkan dicubit.

Seperti de javu, Haechan membuka mata dan menemukan dada Mark tepat didepannya. Dengan sedikit malas, ia memundurkan wajah dan mendongak. Mark dengan rambut acak-acakannya tersenyum kearah Haechan. "Bangun Sunshine, kita harus sekolah"

Semuanya terasa persis seperti seminggu lalu. Mark yang mengganggu Haechan untuk bangun. Bedanya, sekarang Haechan justru menyamankan dirinya kembali dan memeluk Mark dengan erat meskipun tahu kalau itu bukan Taeyong. "Sebentar lagi Mark hyuuunnggg..." ucapnya dengan nada manja.

"Kita bisa terlambat nanti" ujar Mark. Berkebalikan dengan tangannya yang malah balas memeluk Haechan erat. Mambuat Haechan semakin nyaman dalam dekapannya.

"Ayo membolos sekolah lagi..." ucap Haechan sambil tersenyum memandang kearah Mark. "Ternyata, membolos sekolah itu menyenangkan juga"

"Hmm... Mulai nakal..." gumam Mark sambil mencubit keras hidung Haechan. Yang langsung dihadiahi cubitan balik pada perut ratanya. "Sakit hyuuunnggg..."

"Cubitanmu juga sakit sayang..." keduanya saling mengelus bekas cubitan dari pasangannya. Kemudian tertawa bersama.

"Ayo, kita harus sekolah" ajak Mark yang bangkit terlebih dahulu dari ranjang. Tangannya ia ulurkan untuk membantu Haechan berdiri dan disambut dengan suka rela.

"Hyung mandi, aku membuat sarapan, oke!"

"Oke" ucap Mark sambil mencuri satu kecupan di bibir Haechan dan melarikan diri memasuki kamar mandi. Membuat Haechan sedikit blank sebelum berteriak sangat keras di detik berikutnya.

"HYUUUNNGGG!!!"

Haechan malu. Wajahnya merah dan panas. Kenapa harus ada morning kiss? Seperti pasangan yang sudah menikah saja.

Aduh! Pikiran Haechan mulai melantur.

***

Hari ini, Haechan merasa seperti mengganti hari kemarin. Mark dan dirinya pergi ke sekolah bersama sebagai sepasang kekasih. Catat! Baru kemarin lusa ia mengakui hubungannya dengan Mark. Jadi pergi ke sekolah yang dulu-dulu tidak bisa dikategorikan sebagai pergi bersama bagi sepasang kekasih. Dan Haechan tidak bisa menyembunyikan senyumnya sekarang.

"Kau senang sekali?" tanya Mark. Ia ikut-ikutan tersenyum saat melihat Haechan yang dari tadi tersenyum.

"Karena kita pergi ke sekolah bersama..." jawab Haechan.

"Kita selalu pergi ke sekolah bersama..." Mark pura-pura memasang wajah datar.

"Kemarin tidak" jawaban Haechan langsung membuat Mark teringat kejadian kemarin. Saat ia yang bingung memberi alasan pada Haechan karena harus pergi bersama Kang Mina dan memilih untuk menghindari Haechan malah berakibat Haechan yang cemburu. Iya, memang Mark yang salah karena tidak jujur sejak awal.

"Aku minta maaf..." ucap Mark kembali merasa bersalah.

"Tidak apa hyung... Aku sudah tidak marah" jawab Haechan sambil tersenyum menyipitkan kedua matanya. Jangan lupakan dua gigi yang menyembul lucu diantara bibirnya. Andai Mark tidak berada di tempat umum, sudah pasti ia akan menghadiahi Haechan dengan ciuman. Kenapa Haechan bisa sangat pengertian dan semenggemaskan itu?

Valentine day [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang