Aku serupa sepi yang tak kau sukai tapi selalu menanti di ujung hari lelahmu. Aku serupa sepiring sarapan yang kau abaikan demi bis pagimu. Meski aku lebih suka menjadi matahari yang menyambut harimu atau secangkir coklat hangat yang kau hirup dengan senyuman...
YOU ARE READING
Monolog
PoetryHanya kumpulan kata-kata tak beraturan. Tidak mengenal prolog. Tidak sempat bertemu epilog.
Aku
Aku serupa sepi yang tak kau sukai tapi selalu menanti di ujung hari lelahmu. Aku serupa sepiring sarapan yang kau abaikan demi bis pagimu. Meski aku lebih suka menjadi matahari yang menyambut harimu atau secangkir coklat hangat yang kau hirup dengan senyuman...