Maaf, aku yang egois tak mau membagimu pada siapapun. Merengkuhmu erat-erat hingga kau melebur bersama tangisku. Bernapas tanpamu terasa begitu sakit. Aku bahkan bisa melihatmu di setiap celah jari-jariku yang biasa kau genggam. Aku hampir gila.
YOU ARE READING
Monolog
PoetryHanya kumpulan kata-kata tak beraturan. Tidak mengenal prolog. Tidak sempat bertemu epilog.
Rindu (2)
Maaf, aku yang egois tak mau membagimu pada siapapun. Merengkuhmu erat-erat hingga kau melebur bersama tangisku. Bernapas tanpamu terasa begitu sakit. Aku bahkan bisa melihatmu di setiap celah jari-jariku yang biasa kau genggam. Aku hampir gila.