Chapter 5

455 30 0
                                    

Assalamualaikum :)

Jangan lupa vote ya ;)

"Dunia ini ibarat bayangan,
Kejar dia dan kau tak akan pernah bisa menangkapnya.
Balikan badanmu darinya dan dia tak punya pilihan lain kecuali mengikutimu."
~Ibnu Al-Qayyim~

••• AFTER MEET YOU •••


Hari terakhir MOS, diakhiri dengan menulis kesan dan pesan untuk para anggota Osis yang menjadi tim sukses kegiatan tersebut.

Untuk, Kak Gea
Jangan galak-galak dong, Kak.
Tetangga saya galak, besoknya mati.

Semuanya tertawa mendengar pesan yang ditulis oleh salah satu siswa baru. Sementara Gea, menatap tajam kertas itu.

"HEH! SIAPA YANG BERANI NULIS INI?" Gea mengangkat kertas itu. Semuanya bungkam. Tak ada yang berani mengakui.

Kertas selanjutnya dibuka oleh sekretaris Osis.

Jalan-jalan ke Perancis
Pulangnya beli bakpia

Kak, emang di sana ada bakpia, ya?"

Di bait pertama dan kedua, Kenny mengacungkan jempol sambil berkata, "Cakep!" Ala pantun. Namun, di bait ketiga sangat plot twist. Hal itu mengundang gelak tawa lagi.

"Ada, Bapak lo yang jual!" jawab Kenny kesal.

Kertasnya selanjutnya dipilih secara random. Kali ini wakil ketua Osis yang akan membukannya. Setelah itu baru ketua Osis-nya.

Mencintai dalam sepi
Dan rasa sabar mana lagi
Yang harus kupendam dalam
Mengagumi dirimu

Cuma mau nyanyi itu buat Kakak

Bagas membacanya sambil bernyanyi. Semuanya pada heboh karena isi surat itu terlalu bucin.

Sekarang giliran Arga yang akan membacakan salah satu isi surat itu.

Hai, Kakak ketua Osis yang menyebalkan.
Tapi kalau udah kenal, ternyata nggak terlalu menyebalkan ya? Hihi.

Mungkin Arga tahu siapa yang menulis pesan itu. Ia mengedarkan pandangan ke setiap siswa yang duduk berbaris di depannya, namun tak menemukan gadis itu juga.

"Cie, cie," sorak Bagas, "tak kenal maka tak sayang, eh udah kenal malah nggak di sayang-sayang." Semuanya bersorak ria sebab Bagas bucinnya sudah level tertinggi.

Matahari semakin terik, siswa baru dibubarkan ke kelas masing-masing usai acara terakhir. Sedangkan para Osis, seperti biasa akan diadakan evaluasi terlebih dahulu.

Arga masih mencari sosok si penulis surat itu. Pandangannya terfokus pada gadis berambut sebahu sedang tertidur pulas di taman belakang.

Masih sama posisinya seperti kemarin. Wajahnya tertutup dengan buku terbalik, dan airpdos yang menempel di kedua telingannya.

Arga mengambil alih buku itu, dan terlihatlah wajah Kanya yang sedang tertidur. Berkat sinar matahari yang menyengat, Kanya mulai risih. Gadis itu menutup matanya silau. Akhirnya tersadar bahwa sudah ada seseorang di hadapannya.

After Meet You [ REVISI SELESAI ]Where stories live. Discover now