Chapter 23

255 20 2
                                    

•••AFTER MEET YOU•••

Bulan berikutnya, Arga fokus terhadap statusnya sebagai mahasiswa baru. Adaptasi di lingkungan barunya pun berjalan dengan mudah. Bisa menyesuaikan. Terlebih teman masa kecilnya itu ternyata satu fakultas dengan Arga. Hanya berbeda jurusan saja.

Komunikasi dengan teman SMA-nya bisa dikatakan baik-baik saja sejauh ini. Wildan maupun Bara pun sama-sama sibuk kuliah di kota masing-masing.

Sementara dengan Kanya, sejak pesan yang dikirimkan gadis itu, Arga tak menghubunginya lagi. Mungkin Arga pikir itu memang benar. Dan ia memutuskan untuk tak berkontak dengan kanya jika tidak keadaan mendesak.

Setelah melewati masa OSPEK, Arga benar-benar sibuk dengan tugas yang tak biasa. Deadline selalu menanti di depan mata, seolah tak ada jeda untuk bernapas.

Seperti saat ini, perpustakaan sudah menjadi tempat nongkrongnya selama menjadi mahasiswa.

"Kamu udah nggak ada kelas lagi, kan?" tanya seseorang yang baru saja datang sambil meletakan buku di atas meja.

"Belum pulang?" Dia bertanya lagi. Kini duduk di kursi sebelah Arga.

Arga hanya menggeleng, tanpa menoleh ke arahnya. Fokusnya masih tertuju pada buku yang dia baca. Sebab Arga tahu betul siapa pemilik suara itu.

Lima menit sudah, akhirnya Arga menutup buku berjudul Interior Design Second Edition sambil menghela napas lega.

"Kamu kuat banget, ya baca buku tebel gitu? Aku, sih, pasti ngantuk."

"Namanya juga buat tugas, Ra. Saya udah kebiasa aja dari SMA baca-baca buku kayak gitu," jawab Arga santai.

Aira mengangguk paham. Dari mereka menginjak sekolah dasar, Aira memang tahu hobi laki-laki itu, yaitu membaca. Namun semakin dewasa, buku-buku yang dibaca pun pasti akan berubah menyesuaikan situasi dan kondisi.

Dering ponsel Arga tahu-tahu berbunyi agak nyaring. Ia lupa mengganti mode silent sejak di area perpustakaan. Buru-buru Arga mengangkatnya sambil tersenyum melihat nama kontak yang tertera di sana.

"Assalamualaikum, Ummi." Arga berkata dengan nada berbisik. Namun, dapat terdengar di seberang telepon.

"Waalaikumussalam. Kamu sehat, Ga?" Aisyah sedikit berdeham saat berbicara. Suaranya pun agak parau.

"Alhamdulillah. Ummi sehat, kan? Abi sehat juga?"

"Ummi Alhamdulillah sehat, cuma lagi batuk aja. Abimu kabar baik," jawab Aisyah masih berusaha menahan batuknya agar tidak terdengar oleh Arga. Ia hanya tidak ingin putranya khawatir.

Arga mengucap syukur atas hal itu. Setidaknya tak perlu terlalu mencemaskan. Laki-laki itu merubah posisi duduknya menjadi lebih santai dengan menyandarkan tubuhnya pada punggung kursi.

Sementara Aira, masih setia berada di sebelah kursinya. Gadis itu sedang membulak-balikan lembaran buku yang Arga baca tadi.

"Ummi mau cerita tentang Kanya."

"Ada apa sama Kanya, Mi?" sahut Arga seketika duduk tegak.

Dari seberang telepon, Aisyah menghela napasnya perlahan. Tahu akan reaksi Arga seperti apa.

After Meet You [ REVISI SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang