Chapter 33

278 19 2
                                    

•••AFTER MEET YOU•••

Tepat pukul empat sore setelah mereka melaksanakan shalat ashar, mereka memutuskan untuk pulang. Untuk mencari WO mungkin bisa melalui media sosial atau bertanya kepada kerabat terdekat agar tidak perlu repot-repot seperti ini.

"Kak, aku tiba-tiba kepikiran Kayla, deh." Entah kenapa, Kayla terlintas begitu saja dalam benak Kanya.

"Mi, aku boleh ke rumah Kayla sebentar aja? Please?" mohon Kanya pada Anita yang duduk di kursi belakang. Tangannya menggenggam punggung tangan maminya, berharap diperbolehkan.

"Terserah kamu. Mami udah capek banget ini mau istirahat aja."

Kanya bersorak ria. Persetujuan selanjutnya adalah kepada Arga. Laki-laki yang tengah mengemudikan itu menoleh ke arah Kanya sekejap.

"Iya, nanti saya anter," katanya, tahu sekali maksud Kanya.

Sekitar setengah jam, setelah bergantian mengantar Aisyah dan Anita sampai rumah, Arga melanjutkan perjalanannya ke arah rumah seseorang yang dulu hampir menjadi bagian hidupnya.

Tanpa diberi tahu Kanya, Arga masih ingat alamat rumah perempuan itu. Walaupun terhitung hanya dua kali mengunjunginya. Pertama, karena perkenalan perjodohan. Yang kedua, karena pembatalan perjodohan.

Dan ini adalah yang ketiga kalinya.

Mobil Arga berhenti tepat di depan gerbang berwarna putih. Kanya turun lebih dulu, dan menekan bel berulang kali. Namun, tak kunjung mendapatkan jawaban dari pemilik rumah.

Gadis itu mengambil ponselnya yang berada di dalam tas. Ia mencoba menghubungi Kayla, ternyata hasilnya tetap nihil.

"Nggak ada di rumah?" tanya Arga sambil keluar dari mobilnya.

Kanya menggeleng dengan raut wajah cemas. "Aku juga udah hubungi Kayla, tapi nggak diangkat."

Arga menepuk dahinya sendiri, seperti teringat akan sesuatu. "Astaghfirullah! Waktu kemarin saya sama Abi ke sini, katanya sepuluh hari lagi dia mau berangkat ke Kairo."

"Dan berarti hari ini!" teriak mereka bersamaan.

Kanya mengusap wajahnya dengan kasar. Jika itu benar terjadi, Kanya akan menyesal sebab belum meminta maaf padanya.

"Kenapa Kakak nggak bilang dari kemarin?"

"Kamu nggak nanya! Mana saya tahu. Kamu kan sahabatnya, saya pikir Kayla udah kasih tahu kamu," sahut Arga sedikit terbawa suasana panik.

Arga segera berlari memasuki mobil. Sementara Kanya masih melamun di tempat.

"Kalau kamu masih berdiri di situ, bisa telat nanti ketemu Kayla!" teriak Arga sedikit keras. Hal itu membuat Kanya tersadar dan bergegas masuk ke dalam mobil.

_____________

Selama dalam perjalanan menuju bandara, Kanya sungguh gelisah. Pandangannya menatap lurus dengan tatapan kosong. Sesekali ia menyekat air matanya yang jatuh.

Nomor yang anda tuju tidak menjawab. Silahkan hubungi beberapa saat lagi.

Mungkin itu panggilan untuk kesekian kalinya dengan jawaban yang sama. Kanya tidak tahu lagi harus mengubungi siapa. Pikirannya tidak bisa berputar secara cepat dalam keadaan seperti ini. Ia hanya fokus pada Kayla saja.

After Meet You [ REVISI SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang