Saat sampai di lapangan basket kompleks rumah Gardi, Abizar melihat laki2 itu sudah mulai bermain sendiri terlebih dahulu, Abizar langsung bergabung merebut bola.
40 menit bermain, mereka menepi, duduk di tribun menghela napas lelah, Abizar menyerahkan minuman yg sempat ia beli di supermarket di jalan ke Gardi.
"Lo udah bilang ke Bara kalau gak usah ganggu Yasmine lagi?" Tanya Gardi setelah meneguk habis minumannya
Abizar mengangguk
Gardi ikut mengangguk "lagian mereka gak cocok!"
Abizar menoleh ke Gardi
"Bara itu tipe cowo romantis, Yasmine bakal geli sama dia!!" Jelas Gardi
Abizar terkekeh "terus cowo gimana yg cocok sama Yasmine?"
Gardi terdiam
Abizar tidak menghiraukan lagi, ia me lap keringat dengan handuk kecil
"Gue suka Yasmine!" Aku Gardi
Abizar menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke Gardi
"Jadi, maksud lo yang cocok itu elo?" Tanya Abizar
Gardi terkekeh "iya"
"Tai lo!"
Gardi tampak kesal "menurut lo gimana??"
"Kalau Yasmine mau, keluarganya juga setuju, gue juga lah!"
Gardi menghela "ngomong sama lo selalu sejauh ini!"
"Gue gak ngelakuin sesuatu secara cuma2, gue selalu serius dan yakin!"
Gardi mengangguk2 "aghh gila Yasmine kenapa bisa se sempurna itu??"
Abizar mendengus, Gardi yang lagi kasmaran ternyata semenggelikan ini.
"Gimana rasanya jadi sahabat Yasmine dari kecil? Pokoknya lo beruntung banget lah Abizar!!" Tambah Gardi lagi.
Abizar tidak mempedulikan, ia bergerak kembali mendrible bola dan melempar ke ring.
______
Abizar sampai di rumah sudah hampir larut, ia sempat mandi, salat, kena omel, lalu beranjak ke kamar berniat tidur.
Abizar sempat mencek ponsel, Ameera, apa dia sudah tidur? Pasti sudah!! Tapiii-- coba saja, suara Ameera sangat menenangkan.
"Halo!" Abizar terdengar bersemangat, Ameera mengangkat telfonnya.
"Iya!" Balas Ameera di sebrang sana
"Ganggu?"
"Aku tidak bisa tidur!"
"Biasanya aku selalu baca buku supaya ngantuk, kan membaca itu membosankan!"
Ameera terkekeh "aku tidak bisa!!"
"Kata Ummi coba ingat, apa saja yang kamu lakukan hari ini, ada yang menyakiti orang lain tidak?"
"Hmmm!!"
"Tidak ada kurasa!"
"Kenapa kamu yang jawab?"
"Supaya kamu tidak repot berfikir saja!"
Ameera terkekeh lagi.
"Kenapa suara kamu hangat?"
"Aneh2 saja Abizar!!"
YOU ARE READING
She Is Ameera
Teen Fictioncerita ini tak berawal, cerita ini tak berakhir Cerita ini tak berkata pengantar, cerita ini lancang, cerita ini tak berisi. Cerita ini berasal dari bualan orang gila, kisah hidup orang biasa yang katanya penuh cinta. Entah sepenuh apala...