Bab 3 : Gamon?

2K 79 0
                                    

Sorry for typo


" Punya"

Dya menelan ludahnya susah payah, apa yang ia rasakan, kecewa karena Devon ternyata memang masih berhubungan dengan Keyla?? Tidak, itu tidak bisa terjadi. Sia-sia dong usahanya untuk move on selama 2 tahun ini.

Elisa, Caramel dan Acha menatap Dya prihatin. Pasalnya mereka tau jika dimata Dya masih ada rasa cinta itu.

"Punya, dulu" Ujar Devon lagi membuat Dya refleks menghela nafas lega, eh. Tidak Dya, kamu harus move on. Bisa saja yang dia maksud pacarnya yang dulu adalah Keyla.

"Maksud lo?" Tanya Wondi tak mengerti

"Dulu waktu SMP gue punya pacar, tapi dia ninggalin gue" Devon menjawab acuh, tangannya sibuk mengaduk-aduk nasi goreng yang belum dimakannya sama sekali.

"Kok bisa? Kalo gue liat lo lumayan ganteng,walau masih gantengan gue sih" Wondi menyisir rambutnya dengan jemari, yang lain menatapinya jijik.

"Dia salah paham" Devon tersenyum miris, makin menundukkan kepalanya

"Sa, Mel, Cha balik kelas kuy" Dya tiba-tiba bangkit dan menarik lengan Elisa

"Eh Dy, kok cepet banget sih. Belum abis juga makanannya " Panggil Rafa namun tak digubris oleh gadis itu

"Udah kenyang kali Fa, kita duluan ya" Caramel berlari mengejar Dya dan Elisa dengan menarik lengan Acha, sama-sama memilih meninggalkan kantin.

"Mereka Kenapa sih??" Tanya Axel dengan raut bingung yang dibalas gelengan dari Rafa.

Sementara Devon yang melihat kepergian gadis itu wajahnya semakin lesu, sepertinya tak ada kesempatan untuknya menjelaskan apa yang terjadi.

🌻🌻🌻

"Lo kenapa sih Dy?" Ini sudah pertanyaan Elisa yang kesekian

"Gak papa Sa"  dan Dua hanya menjawab singkat membuat Elisa menghela nafas lelah, inilah salah satu sifat Dya yang sangat membingungkan, ia lebih suka menyimpan masalahnya sendiri.

"Jangan bilang, lo masih belum move on dari si Devon itu"

Dya terdiam, perkataan Acha menyentil hatinya. Lah iya, dia bersifat seakan-akan dia belum move dan masih menginginkan Devon. No! Move on Dy!!

"Nggak kok, siapa bilang? Gue udah move on elah" Dya mengibaskan tangannya di udara, menyangkal langsung meski sebenarnya dia kikuk.

"Serius? Terus ngapain lo tadi pergi gitu aja?" Caramel duduk didepan Dya, ikut-ikutan mengintrogasi gadis itu.

"Ya.... Gue cuma males aja satu meja sama dia" Dya melirik ke sembarang arah, kemanapun asal tak melihat ke mata sahabat-sahabatnya.

"Males apa males??" Acha mencolek-colek lengan Dya, berniat menggoda.

" Males Cha! Udah ah, jam istirahat udah kelar, sono lo semua balik" Gadis itu mengibaskan tangannya, mengusir mereka agar kembali ke tempat duduk masing-masing.

"Eh udang! Dari bapak gue lahir, gue udah di sini kelesss" Mengibaskan rambutnya ke wajah Dya, Acha berbalik dan duduk disamping Caramel dibelakang tempat Dya dan Elisa.

EX✓Where stories live. Discover now