BENARKAH GEREJA KATOLIK BUKAN GEREJA UNIVERSAL? 10

10 11 0
                                    

Pace e Bene Fratelli

_________


Paus Innocentius I (401-417)

                       "Dalam pencarian akan hal-hal Tuhan, ..... mengikuti teladan tradisi kuno, ....  kamu telah dikuatkan ..... kekuatan agamamu dengan akal budi yang benar, sebab kamu telah mengakui bahwa keputusan harus mengacu kepada kami dan (keputusan) telah menunjukkan kepadamu bahwa kamu mengetahui apa yang harus diberikan kepada Tahta Apostolik, jika kita semua ditempatkan pada posisi untuk menghendaki agar mengikuti Sang Rasul sendiri yang daripadanya muncul keuskupan dan otoritas total dari nama ini.  Mengikuti dia, kita mengetahui bagaimana mengecam kejahatan-kejahatan seperti kita mengetahui bagaimana untuk menyetujui apa yang baik atau terpuji. (Para Bapa Gereja) tidak menganggap segala sesuatunya sebagai sesuatu yang selesai, meskipun bersangkutan dengan provinsi yang jauh dan terpencil, sampai hal itu telah diperhatikan oleh Tahta ini (Roma),  sehingga apa yang adalah keputusan yang benar dapat diteguhkan oleh otoritas total Tahta (Petrus) ini, dan dari situ ke Gereja- gereja lain,  seperti halnya air keluar dari sumbernya sendiri, melalui banyak daerah di seluruh dunia, tetap menjadi cairan yang murni dari kepala yang tidak rusak...."     ((Letter of Pope Innocentius I to the Fathers of the Council of Carthage on Jan 27, 417, in Jurgen, Faith of the Early Church Fathers, Ibid., 3:181-182)).

                      "Jika kasus-kasus yang lebih penting untuk didengarkan, mereka, seperti diputuskan dalam dekrit sinoda, dan seperti kebiasaan mensyaratkan, setelah keputusan keuskupan, diajukan ke Tahta Apostolik (Roma)."     ((Letter of Pope Innocentius I to Vitricius, Bishop of Rouen, 2,3,6, dated Feb 15, 404, in in Jurgen, Faith of the Early Church Fathers, Ibid., 3:179)).


Theodoret (393-466)

Theodoret adalah seorang Uskup Cyrrus di Syria yang memerangi paganisme dan ajaran sesat. Ia mengatakan:

                     "Tahta yang paling kudus ini telah mempertahankan keutamaan di atas semua Gereja di bumi, untuk sebuah alasan yang sangat istimewa di antara yang lain:  bahwa ia telah tetap utuh atau tidak tersentuh oleh noda kotor ajaran sesat. Tak satu orangpun yang duduk di Tahta; yang telah mengajarkan ajaran sesat: sebaliknya Tahta itu telah mempertahankan rahmat Apostolik yang tidak bernoda."       ((Theodoret, Epistle 116 to Renatus, in Hergenrother, Anti- Janus, Ibid., p.67))


Konsili Efesus (431)

Kata pembuka dari Filipus, wakil dari kepausan:

                     "Tidak diragukan, dan nyatanya telah diketahui di sepanjang abad, bahwa Rasul Petrus yang kudus dan terberkati, kepala para Rasul, tonggak iman dan pondasi Gereja Katolik, menerima kunci-kunci Kerajaan dari Tuhan kita Yesus Kristus,  ......  dan bahwa kepadanya telah diberikan kuasa untuk melepas dan mengikat dosa, yang seterusnya sampai sekarang dan selamanya hidup dan memutuskan di dalam para penerusnya. Paus Celestinus yang kudus dan terberkati, menurut urutannya, adalah penerus Rasul Petrus dan menempati tempatnya, dan ia mengirimkan kami untuk memberikan tempatnya di dalam sinoda yang kudus ini."   ((Council Ephesus, third session in The First Seven Ecumenical Councils, 325-787, by Leo Donald Davis (Minneapolis: Liturgical Press, 1990) p.157)).


Paus St. Leo I (440-461)

St. Leo Agung adalah salah seorang pemimpin terbesar di Gereja abad awal. Ia tidak saja dikenal di Gereja Latin tetapi juga di Gereja Timur, terutama melalui Konsili Kalsedon (451), yang mengecam ajaran sesat Eutychianism, sebuah bentuk Monophysitism, yaitu ajaran yang mengajarkan bahwa Kristus hanya mempunyai satu kodrat, yaitu kodrat ke-Allahan. Paus Leo Agung mengeluarkan ajaran yang kemudian dikenal dengan sebutan The Tome of Leo.

AFRAID TO BE A CATHOLIC?Where stories live. Discover now