Episode 2

1K 79 14
                                    

Besoknya si Cani cuma diem di kelas sambil misuh-misuh. Sebel dia tuh sama Papanya. Sengaja bohongin dia pula. Dia ngelirik anak seumuran dengan dia yang pada asyik main di sana. Dengan wajah masamya, si cantik itu duduk sendirian di kursi sambil melirik ke arah anak-anak yang pada sibuk main.

Dia pengen keluar aja dari sini. Mau datengin Bintang. Tapi dia juga nggak bisa seenaknya keluar kelas. Jadi karena dia lagi males ngapa-ngapain, si cantik itu akhirnya cuma megang tasnya sambil nundukin wajah. Natap lantai kelas.

"Cani? Kok ngga ikutan main sayang?" salah satu guru yang ngeliat anak muridnya cuma diam, inisiatif deketin buat nanya.

"Nda apa apa, Cani nda mau main aja." balasnya cepat.

Si guru ngehela napas. "Cani mau main sama anak Bu guru?" tanyanya lagi.

Cani noleh. "Anak bu guru berisik nda? Kalo nda Cani mau,"

Dan setelah kelas pertama selesai, di sinilah Cani. Di depan taman sekolah, ditemani dua orang bocah cewek yang badannya sama sama kaya triplek. Ibaratnya mah, mereka tuh Cani tapi versi dibagi dua.

"Mau?" tawar si rambut sebahu sambil nunjukkin kue cokelatnya ke arah Cani.

Cani ngelirik sebentar terus natap dengan muka pengen, tapi ragu mau ambil, karena dia nggak kenal sama ini bocah. Alhasil Cani cuma geleng kepala. Alah gegayaan bener ini si cantik, giliran dikasi temen si Bintang nggak nolak sama sekali tuh.

"Aku mau," ujar si rambut panjang tiba-tiba bicara.

"Nda. Kan Rena ngasi ke Cani, bukan Nana!" ujarnya dan kembali mendekat ke arah Cani yang masih asyik ngeliatin dua orang itu heran.

Orang yang dipanggil Nana itu mengerucutkan bibirnya, terus noleh ke arah lain sambil meluk kakinya. Ngambek dia. Sontak aja Rena yang ngeliat temennya ngambek buru-buru matahin itu coklat jadi dua. Terus ngehampiri si Nana lagi.

"Yaudah ini buat Nana," ujarnya sambil nyodorin coklat. Sontak aja si Nana noleh dan nerima dengan mata berbinar. "Ih jangan dimakan dulu, nunggu Rena kasi Cani juga!" tahan si gadis saat melihat Nana udah mau ngunyah aja itu cokelat.

"Cani ambil, ini Rena beli kok nda ngambil diem-diem," paksanya lagi.

Cani ragu, namun akhirnya dia ngambil juga itu cokelat. Mana tahan dia kalo dah berhubungan sama makanan. "Beneran buat Cani?" tanyanya memastikan.

Rena ngangguk lucu. "Iya, kata Mama, Rena boleh kasi cokelatnya ke temen Rena."

Cani ngeliatin anak cewek itu lagi, "Tapi kan Cani bukan temen kamu,"

Rena ngeliat cewek di depannya bingung. Bener sih. Tapi kan dia mau temenan sama si cantik juga. Cani yang ngeliat aura sedih di muka Rena akhirnya inisiatif ngulurin tangannya.

"Ayo kenalan," ujarnya.

Rena ngeliatin tangan itu cewek. Dia bingung, harus dia apain itu tangan. Karena bingung akhirnya dia noleh lagi ke arah Cani. "Buat apa?" tanyanya.

"Kata Kak Bintang, kalo mau temenan itu harus kenalan dulu. Cani mau temenan sana kamu," ujar Cani sok ngejelasin. Iya kan dia udah pinter. Udah diajarin sama Bintang kemarin.

Rena senyum. Dan langsung ngambil tangan itu cewek. "Nama aku Rena, ayo temenan!" ujarnya.

Cani ketawa. "Nama aku Cani, mulai sekarang Rena, temen Cani!" serunya.

"Ih kok Nana nda diajak?" si gadis rambut panjang tiba-tiba berdiri dan ikut ngulurin tangannya langsung dua sekaligus.

Rena sama Cani masing-masing ngeraih itu tangan. Baru juga saling nyentuh tiba-tiba keduanya langsung ngelepasin lagi. Sambil teriak dramatis. Dua bocah rambut sebahu itu, mendadak geli waktu ngeliat item-item coklat yang melekat di tangan mereka.

Keluarga Siregar - Exo ft NctWhere stories live. Discover now