37. ❤Segala Hal Yang Mewarnai Kisah Cinta (IV)❤

15.5K 2.4K 528
                                    

*Alangkah senangnya jika para pembaca yang berkunjung tidak menjadi silent reader, karena satu vote dan sebaris komentar dari kalian itu menjadi penyemangat bagi saya untuk melahirkan lebih banyak lagi cerita lainnya ❤

~~~

Happy Reading

~~~

Kim Sanjin menatap wajah kedua pasang suami istri ini.
Setelah percakapan Sanjin dua hari yg lalu dengan Nyonya Song, namja tampan itu mulai berpikir untuk membicarakan semua kepada kedua orang tua kekasihnya itu.

Maka di sinilah dia, datang ke rumah besar milik keluarga Song ini. Rumah yg kerap dijadikan markas berkumpul bagi mereka bertiga sejak kecil sampai sedewasa ini. Tak ada Mika karena namja itu masih berada di Jepang untuk urusan pekerjaannya sekaligus pelariannya. Sanjin mengerti itu, kekasihnya berlari menghindarinya dan Sanjin membiarkan saja.

"Jadi, Sanjin, hari ini ada angin apa tiba-tiba ingin makan malam bersama Paman dan Bibi?" Tuan Song bertanya setelah acara makan malam mereka selesai, kini mereka sedang duduk di ruang tengah.

"Sudah lama sekali kau maupun Nic tidak datang ke rumah ini, bahkan anakku saja seperti lupa kalau orang tuanya masih ada." Tuan Song berkata sembari terkekeh, melepaskan kacamatanya dan meletakkan di atas meja kaca di depannya.

Sanjin hanya tersenyum kalem, "maafkan kami, Paman, Bibi, kesibukan zaman ini membuat nyaris lupa bernapas bahkan Mika saja murka pada kesibukanku." Sanjin berkata dengan nada sendu.

Nyonya Song menatap sedikit aneh pada si pemuda, menemukan kalimat bernada penyesalan di sana.

Sanjin sesaat terdiam, menatap pasangan suami-istri ini sejenak, seperti sedang mempertimbangkan sesuatu, lalu, "sebenarnya ada hal penting yang ingin kubicarakan dengan Paman dan Bibi." Sanjin memperbaiki posisi duduknya menjadi lebih serius.

Tuan dan Nyonya Kim saling tatap sejenak.

"Ini tentang saya dan Mika," Sanjin menatap wajah suami-istri ini bergantian.

"Saya telah mencintai Mika sejak kami masih kanak-kanak dan sesaat setelah dia mengakhiri hubungannya dengan Kim Go Hyun, saya telah meminta Mika menjadi kekasih saya."

Suami-istri itu nampak terkejut, Nyonya Song sampai mengelus dadanya.


"Ke-kasih? Sanjin dan Mika?" Nyonya Song bertanya dengan suara lirih, seakan tak percaya pada rentetan kalimat anak muda yang tumbuh besar di depan matanya ini.

Kim Sanjin mengangguk, "saya sudah tidak sanggup melihat Mika selalu jatuh pada orang yang salah terus menerus, Bi, saya tidak bisa menahan lebih lama lagi!"

"Paman, Bibi, mohon ampuni saya karena telah berani mencintai putera kalian dan menjadikannya sebagai kekasih." Sanjin berdiri lalu membungkukkan badannya berkali-kali merasa bersalah telah menyembunyikan perkara sebesar itu dari kedua orang tua yang telah menganggapnya seperti anak kandung mereka sendiri ini.

Tuan Song bangkit berdiri, menghampiri namja Kim itu, menepuk pundak tegap itu cukup kuat. "Sanjin ah, akhirnya kami bisa bernapas lega!" Tuan Song berkata dengan nada cukup tegas.

Sanjin menatap wajah lelaki paruh baya itu dengan tatapan penuh tanya.

"Kami percaya padamu, Nak, Kau bisa menjaga dan melindungi Mika." Tuan Song berkata pelan namun terdengar penuh keyakinan.

"Saya akan berusaha sebisa saya, Paman." Sanjin menjawab dengan cukup yakin.

Tuan dan Nyonya Kim saling tatap lalu mengangguk bersamaan, "lalu, Sanjin ah, kapan kalian akan segera menikah dan memberikan kami cucu?"



REIN (End Of Escape)✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon