Prolog

4.7K 158 8
                                    

"Lo mau pergi ninggalin gue gitu aja, Zan?"  tanya Dafa pada Zanna yang sudah berada di BUI Soekarno-Hatta.

"Maafin gue, Fa. Gue gak bisa terus disini, bokap butuhin gue. Gue harus balik ke Mexico." Zanna menjawab dengan datar, sambil memegang koper yang akan di bawanya.

"Trus kalo gue lagi butuh seseorang, gue harus kemana? Cuma lo sahabat gue satu-satunya."

"Lebay amat lo. Kan udah ada Kaila, ngapain lagi lo bergantung sama gue?" Sungguh air matanya sudah tidak sanggup lagi untuk dibendung, dengan sekuat tenaga Zanna menahannya agar tidak melimpah ruah.

"Kaila pacar yang ideal buat lo, Fa, jadi jangan khawatir." zanna memaksakan untuk tetap tersenyum.

"Lo bakal balik kesini lagi kan, Zan?" Dafa sungguh tidak ingin kehilangan sahabat satu-satunya.

"Gue gak tau, Fa. Dan gue gak bisa mastiin kapan balik lagi ke Indonesia."

"Tapi lo harus terus kabari gue, Zan." Zanna tidak menjawab perkataan Dafa karna itu mustahil baginya.

"Gue berangkat ya, lima menit lagi pesawat gue mau take off. Jaga diri lo baik-baik, dan jaga juga Kaila untuk gue." Zanna memeluk dafa, mungkin ini akan menjadi pertemuan terakhir mereka. Tidak disadari air mata Zanna menetes begitu saja. Sebelum melepas pelukannya dengan Dafa, Zanna menghapus air matanya. Dia tidak ingin Dafa melihatnya menangis.

Zanna melangkah pergi meninggalkan Dafa yang terus memperhatikannya dari belakang. Air mata Zanna sudah tidak bisa dibendung lagi, Zanna menangis sepanjang perjalanan menuju Mexico. Dia telah kehilangan sahabat kecil dan cinta pertamanya.

"Selamat tinggal Dafa, selamat tinggal cinta pertama gue."

Aku mau buat cerita ini.. Ada yang tertarik. Kalo ada aku update chapter pertama. Kalo gak ada yang minat aku tetap update. Hohoho

Vote and comment yah..

Gagal Move On [Selesai✔]Where stories live. Discover now