4#GMO

815 50 2
                                    

Tidak lama, Bu Difta memasuki kelas dengan membawa seorang murid baru. Seluruh kelas yang awalnya heboh langsung terdiam, hening, sunyi seperti kuburan.

"Selamat pagi anak-anak," Sapa Bu Difta.

"Selamat pagi, Bu." Jawab seluruh siswa serempak.

"Baiklah, ibu ada teman baru buat kalian. Silahkan perkenalkan diri kamu." Pinta Bu Difta pada Siswi itu.

Gadis itu menatap seluruh teman-teman barunya. Wajah baru yang belum pernah dia lihat, kecuali satu wajah yang sudah bertemu dengannya pagi ini. Dafa tersenyum lebar padanya, melambaikan tangannya pada gadis itu. Namun diabaikan begitu saja.

Gadis itu tersenyum menampakkan lesung pipi yang ada dikedua sudut bibirnya. "Perkenalkan nama saya Kaila Anastasia, saya pindahan dari Paris. Mohon kerja samanya."

Seluruh siswa yang ada dikelas terpana melihat senyum Kaila yang begitu manis, menawan dan memikat setiap hati yang melihatnya.

Begitu pula dengan Dafa, senyum dibibirnya tidak berhenti mengembang. Siapa sangka gadis yang ditabraknya tadi pagi sekelas dengannya. Tuhan memang baik. Batin Dafa.

Zanna yang melihat Dafa tidak berkedip sama sekali sejak tadi menyenggol bahunya. "Eh, itu mata tahan amat kagak kedip. Katarak lo nantik." Namun ucapan Zanna tidak diindahkan.

"Cantik." Ungkap Dafa tetap memerhatikan gadis itu.

Zanna menghela nafasnya. Sahabatnya ini memang tidak pernah berubah, masih saja seperti itu. Zanna menggeleng-geleng tidak habis fikir, apa yang ada di otak sahabatnya ini.

"Silahkan duduk di tempat yang masih kosong." Suruh Bu Difta yang diangguki oleh Kaila.

Kaila berjalan mencari bangku kosong yang tersisa.  Hanya ada satu yang kosong, yaitu di samping laki-laki yang tadi pagi ditabraknya. Di samping tapi tidak semeja.

Kaila mendudukkan pantatnya dikursi itu dan meletakkan tasnya diatas meja. Kaila yang merasa terus diperhatikan menoleh ke arah kirinya. Benar saja, Dafa terus memperhatikannya.

Kaila mengabaikan tatapan Dafa dan melihat ke sisi lain yang tak bukan adalah Zanna. Kaila tersenyum ke arah Zanna dan sedikit melambaikan tangannya. Zanna membalas senyum dan lambaian Kaila dengan sedikit canggung.

"Buka buku sejarah halaman 40, kita mulai pelajaran." Seru Bu Difta membuat tatapan yang tertuju pada Kaila teralihkan. Kaila menghela nafasnya pelan. Kenapa mereka melihat aku segitunya ya? Batin Kaila bertanya.

*****

Bel jam istirahat pun berbunyi. Semua penghuni kelas berhamburan keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sejak tadi pagi belum diisi.

Zanna menghampiri Kaila yang sedang memasukkan bukunya kedalam tas.

"Hai." Sapa Zanna dengan senyuman manisnya.

"Hai." Balasnya dengan ramah.

"Kenalin nama gue Zanna." Zanna mengulurkan tangannya memperkenalkan diri, Kaila menjawab uluran tangan Zanna. "Kaila"

"Gue boleh duduk disini kan?" Tanya Zanna menunjuk kursi yang kosong disebelah Kaila, teman sebangku Kaila sudah keluar sedari tadi.

Gagal Move On [Selesai✔]Where stories live. Discover now